6 Mitos Gula yang Beredar Luas dalam Masyarakat, Sebabkan Ketagihan hingga Buat Anak Hiperaktif

- 27 Januari 2021, 14:16 WIB
Ilustrasi gula pasir
Ilustrasi gula pasir /Myriams-Fotos/pixabay

Ini mungkin mitos gula paling umum, yakni: makan permen menyebabkan anak-anak menjadi liar. Faktanya, tidak ada bukti ilmiah bahwa gula meningkatkan hiperaktif pada sebagian besar anak.

Misalnya, meta-analisis tahun 1995 di JAMA menggabungkan data dari 23 eksperimen di 16 makalah ilmiah. Mereka menyimpulkan:

"Meta-analisis dari studi yang dilaporkan hingga saat ini menemukan bahwa gula (terutama sukrosa) tidak memengaruhi perilaku atau kinerja kognitif anak-anak."

Namun, orang yang memiliki anak mungkin meragukan kebenaran kesimpulan ini.

Baca Juga: Raffi Ahmad Bagikan Foto Bersama Presiden Jokowi Usai Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua Hari Ini

3. Gula menyebabkan diabetes

Mitos gula lain yang relatif umum adalah bahwa gula secara langsung menyebabkan diabetes. Namun, tidak ada hubungan langsung antara keduanya. Kebingungan mungkin muncul karena ada hubungan intrinsik antara kadar gula darah dan diabetes.

Ceritanya sedikit lebih rumit. Kelebihan berat badan dan obesitas adalah faktor risiko diabetes tipe 2, dan mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi memang meningkatkan kemungkinan berkembangnya kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, gula bukanlah penyebab langsung diabetes tipe 2.

Sedangkan untuk diabetes tipe 1, faktor makanan dan gaya hidup tidak berperan.

Baca Juga: SAH! Presiden Jokowi Resmi Melantik Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x