Mitos atau Fakta: Benarkah Gula Bisa Membuat Ketagihan seperti Kokain? Simak Penjelasannya

- 22 Januari 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi gula
Ilustrasi gula /pixabay

Dopamin adalah neurotransmitter yang merupakan bagian penting dari "sirkuit penghargaan" yang terkait dengan perilaku adiktif.

Ketika suatu perilaku tertentu menyebabkan pelepasan dopamin yang berlebihan, Anda merasakan "high" yang menyenangkan yang cenderung Anda alami kembali, dan karenanya mengulangi perilaku tersebut.

Baca Juga: BLACKPINK hingga TREASURE Puncaki Tangga Lagu Mingguan Gaon Chart Teratas

Ketika Anda terus mengulangi perilaku itu, otak Anda menyesuaikan untuk melepaskan lebih sedikit dopamin.

Satu-satunya cara untuk merasakan "perasaan senang" yang sama seperti sebelumnya adalah mengulangi perilaku tersebut dalam jumlah dan frekuensi yang semakin meningkat. Ini dikenal sebagai penyalahgunaan zat.

Cassie Bjork, RD, LD, pendiri Healthy Simple Life , menyatakan bahwa gula bahkan lebih membuat ketagihan daripada kokain.

Baca Juga: 7 Tahun Nikahi Sungmin Super Junior, Kim Sa Eun Jawab Alasan Belum Ingin Punya Anak

"Gula mengaktifkan reseptor opiatSumber Tepercaya di otak kita dan memengaruhi pusat penghargaan, yang mengarah pada perilaku kompulsif, meskipun ada konsekuensi negatif seperti penambahan berat badan, sakit kepala, ketidakseimbangan hormon, dan banyak lagi," katanya.

Bjork menambahkan, "Setiap kali kita makan yang manis-manis, kita memperkuat jalur saraf itu, menyebabkan otak menjadi semakin terprogram untuk menginginkan gula, membangun toleransi seperti obat lain."

Memang, penelitian pada tikus dari Connecticut College telah menunjukkan bahwa cookie Oreo mengaktifkan lebih banyak neuron di pusat kesenangan otak tikus daripada kokain (dan seperti halnya manusia, tikus akan memakan isinya terlebih dahulu).

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x