Network
SUMEDANG BAGUS - Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Sardjito, Metalia Puspitasari, menggarisbawahi pentingnya memperhatikan tanda-tanda dehidrasi, terutama frekuensi dan jumlah urine.
Dalam diskusi "Panas Menyengat! Banyakin Minum Biar Ginjal Tetap Sehat" yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta pada hari Selasa, Metalia menjelaskan bahwa rasa haus adalah sinyal penting dari tubuh untuk mengatasi kekurangan cairan. Dia menekankan bahwa mengabaikan rasa haus dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh, yang dapat berujung pada masalah yang lebih serius.
Metalia menyebutkan bahwa tanda-tanda dehidrasi yang paling sederhana adalah frekuensi dan warna urine. Ia menyarankan bahwa secara umum, seseorang seharusnya berkemih sekitar setengah jam setelah minum, dan jumlah minum yang direkomendasikan sekitar 30 cc per kilogram berat badan per hari.
Baca Juga: Cara Mencegah Batu Ginjal: Dokter Berbagi Tips Penting untuk Kesehatan Ginjal Anda
Selain itu, Metalia menyoroti bahwa warna urine juga dapat menjadi indikator penting dari status hidrasi seseorang. Urine yang berwarna lebih pekat menandakan kekurangan cairan, sementara urine yang berwarna bening menandakan bahwa hidrasi tubuh cukup baik.
Dia juga memperingatkan tentang konsekuensi serius dehidrasi, seperti gangguan pada hemodinamika, peningkatan denyut nadi, dan penurunan tekanan darah. Pada anak-anak, dehidrasi berat dapat mengakibatkan turgor kulit yang berkurang, yang sulit kembali ke bentuk aslinya ketika ditarik.
Metalia menegaskan bahwa risiko yang timbul dari dehidrasi tidak bisa dianggap remeh, karena dapat mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, bahkan menyebabkan kondisi serius seperti batu ginjal. Oleh karena itu, mengenali dan mengatasi dehidrasi dengan tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal dan tubuh secara keseluruhan.***
