Sejarah Hari Ini: 22 Februari 1978, Peresmian Masjid Istiqlal, Masjid Terbesar di Asia Tenggara

- 22 Februari 2021, 17:15 WIB
Kenang Sejarah Panjang Pembangunan Masjid Istiqlal.
Kenang Sejarah Panjang Pembangunan Masjid Istiqlal. /Simas.Kemenag.go.id

PR SUMEDANG - Tanggal 22 Februari 1978, tepatnya 43 tahun yang lalu tercatat sebagai sejarah peresmian Masjid Istiqlal oleh Presiden Soeharto.

Sebelum peresmiannya pada 22 Februari 1978, pembangunan Masjid Istiqlal ini telah melalui hambatan-hambatan hingga pembangunannya berlangsung lama.

17 tahun dibangun, akhirnya Masjid Istiqlal yang menjadi Masjid terbesar di Asia Tenggara ini mencapai tahapan krusialnya untuk bisa digunakan oleh khalayak muslim setelah peresmian dilakukan pada 22 Februari oleh Presiden Soeharto.

Baca Juga: Segera Finalisasi! LTMPT Umumkan Update Data Terkini Pendaftar SNMPTN 2021

Jauh sebelum tanggal peresmian Masjid Istiqlal, awalnya pada tahun 1953, KH. Wahid Hasyim, selaku Mentri Agama RI pertama bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan dibantu sekira 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman mengusulkan untuk mendirikan sebuah yayasan.

Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikanlah yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan ide pembangunan Masjid Nasional.

H. Tjokroaminoto menyampaikan rencana pembangunan Masjid Istiqlal tersebut kepada Presiden Soekarno dan ternyata mendapatkan respons positif.

Baca Juga: Sinopsis Mission Impossible Fallout, Film Aksi Tom Cruise dan Timnya Mencari Inti Plutonium yang Hilang

Terkait hal itu, pembangunan Masjid Istiqlal akan mendapat bantuan sepenuhnya dari Soekarno sejak tahun 1954.

Namun siapa sangka bangunan yang notabene menjadi rumah ibadah bagi penganut agama Islam, Masjid Istiqlal justru dirancang oleh anak pendeta dari Tapanuli, Sumatera Utara, Friedrich Silaban.

Penentuan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal sempat menimbulkan perdebatan antara Soekarno dan Bung Hatta yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: 22 Februari 2014, Penangkapan 'El Chapo' Gembong Narkoba Paling Dicari di Dunia

Soekarno mengusulkan lokasi di atas bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina yang dibangun oleh Gubernur Jendral Van Den Bosch pada tahun 1834 yang terletak di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral dan Jalan Veteran.

Sementara Bung Hatta mengusulkan lokasi pembangunan masjid terletak di tengah-tengah umatnya, yaitu di Jalan Thamrin, yang pada saat itu disekitarnya banyak dikelilingi kampung-kampung, selain itu ia juga menganggap pembongkaran benteng Belanda tersebut akan memakan dana yang tidak sedikit.

Namun akhirnya Soekarno memutuskan untuk membangun Masjid Istiqlal di lahan bekas benteng Belanda.

Baca Juga: Dukung Penyelenggaraan Kompetisi Sepak Bola di Indonesia, Raffi Ahmad: Ini adalah Pesta Rakyat

Hal itu merujuk karena di seberangnya telah berdiri gereja Kathedral dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.

Selanjutnya pelaksanaan pembangunan Masjid Istiqlal ini tidak berjalan lancar, sejak direncanakan pada tahun 1954 sampai dengan 1965 tidak mengalami banyak kemajuan.

Proyek Masjid Istiqlal ini tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif. Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing.

Baca Juga: Lirik Lagu Marry You - SHINee, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia

Kondisi itu memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI, sehingga pembangunan Masjid Istiqlal terhenti sama sekali.

Setelah situasi politik mereda, pada tahun 1966, Menteri Agama saat itu, KH. Muhammad Dahlan, mempelopori kembali pembangunan Masjid Istiqlal ini.

Kepengurusan pembangunan Masjid Istiqlal dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.

Baca Juga: 'Hannam The Hill', Hunian Mewah Artis dengan Status Termahal di Korea Selatan Selama 7 Tahun Berturut-turut

Nama Istiqlal diambil dari Bahasa Arab yang artinya merdeka.

Tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun.

Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dan ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam.

Biaya pembangunan Masjid Istiqlal diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp7 miliar.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: istiqlal.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x