Gunungapi Ruang Kembali Erupsi, Hujan Batu dan Kerikil Capai Posko Tanggap Darurat

- 30 April 2024, 10:51 WIB
Erupsi Gunungapi Ruang pada Selasa 30 April 2024
Erupsi Gunungapi Ruang pada Selasa 30 April 2024 /BNPB

SUMEDANG BAGUS -- Erupsi kembali terjadi pada Gunungapi Ruang pada 30 April 2024. Erupsi terus terjadi. Bahkan, PVMBG Badan Geologi mencatat, pada pukul 08:35 WITA kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 5.000 m di atas puncak (± 5.725 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan selatan.

 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun kembali menaikkan status Gunungapi Ruang menjadi level IV atau 'Awas' per hari ini, Selasa 30 April 2024 pukul 01.30 WITA. Peningkatan status tersebut dilakukan setelah gunungapi berjenis stratovolcano itu kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak yang disertai suara gemuruh dan gempa yang dirasakan secara terus menerus.

Baca Juga: Aktivitas Kembali Meningkat, Status Gunungapi Ruang Naik Lagi ke Level IV atau AWAS

Peningkatan status Gunungapi Ruang juga didasari oleh hasil evaluasi pengamatan secara instrumental yang mana jumlah kejadian gempa vulkanik dalam (VTA) dan dangkal (VTB) meningkat secara signifikan pada 29 April 2024 yang disertai visual hembusan asap kawah. Hingga saat ini hasil pengamatan masih menunjukkan terjadinya proses peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan.

Situasi dan Kondisi Lapangan

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, gambaran kondisi kejadian di lapangan dilaporkan bahwa suara gemuruh yang cukup kencang terdengar dari Pulau Tagulandang saat Gunungapi Ruang kembali bererupsi. Secara visual tampak adanya lontaran lava pijar membumbung ke angkasa disertai material vulkanik dan membuat langit berwarna merah menyala disertai petir yang menyambar-nyambar dan merupakan bagian dari gejala vulkanologi.

Sementara itu, hujan batu dan kerikil juga kembali terjadi termasuk gempa yang dirasakan saat erupsi berlangsung. Hujan batu dan kerikil ini dilaporkan memiliki cakupan yang lebih luas jika dibanding dengan erupsi yang terjadi pada 17 April 2024 lalu.

"Posko Tanggap Darurat yang didirikan di Desa Apengsala dengan radius 7 kilometer di luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) pun terdampak oleh hujan batu dan kerikil ini. Kondisi mereda pada pukul 07.55 WITA dan kaji cepat masih dilakukan hingga siaran pers ini diturunkan," ujar Abdul Muhari dalam keterangan pers tertulis pada Selasa 30 April 2024.

Demi alasan keamanan dan keselamatan, jaringan listrik di Pulau Tagulandang telah dipadamkan. Abdul Muhari juga mengungkapkan, sinyal telekomunikasi lemah sehingga hal itu sedikit menjadi kendala koordinasi di lapangan.***

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah