Sejarah Hari Ini: 22 Februari 2014, Penangkapan 'El Chapo' Gembong Narkoba Paling Dicari di Dunia

- 22 Februari 2021, 15:00 WIB
Joaquin
Joaquin /REUTERS/Edgard Garrido

PR SUMEDANG - Pada tanggal 22 Februari 2014, salah satu penjahat paling dicari di dunia, Joaquin 'El Chapo' Guzman Loera, yaitu kepala kartel perdagangan narkoba terbesar di dunia, ditangkap dalam operasi gabungan AS-Meksiko di Mazatlán, Meksiko.

Penangkapan El Chapo di tanggal 22 Februari 2014 itu berhasil dilakukan setelah dirinya melampaui batas penegakan hukum selama lebih dari satu dekade atas perdagangan narkoba dan kejahatan lainnya.

Sebelum ditangkap pada 22 Februari 2014, El Chapo telah menjadi target perburuan internasional sejak 2001, ketika dia melarikan diri dari penjara Meksiko di mana dia menjalani hukuman 20 tahun atas pengedaran narkoba.

Baca Juga: Dukung Penyelenggaraan Kompetisi Sepak Bola di Indonesia, Raffi Ahmad: Ini adalah Pesta Rakyat

Selama bertahun-tahun dalam pencaria, pelarian El Chapo dirayakan dalam 'narcocorridos' yaitu balada Meksiko yang mengagungkan perdagangan narkoba.

Sementara di tempat-tempat seperti Chicago, di mana kartelnya memasok sebagian besar narkoba yang dijual di kota, El Chapo dinyatakan sebagai Musuh Publik No 1.

Terlahir dalam periode kemiskinan circa 1950-an di negara bagian Sinaloa di Meksiko barat, El Chapo kecil putus sekolah di kelas tiga.

Baca Juga: Lirik Lagu Marry You - SHINee, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia

El Chapo terlibat dalam perdagangan narkoba saat masih muda, dan pada akhir 1980-an mulai mengumpulkan kekuatannya sendiri sebagai pedagang barang haram tersebut.

Pada tahun 1993, para penyelundup narkoba yang menjadi pesaing El Chapo mencoba membunuhnya di bandara Meksiko.

Akan tetapi, upaya mereka malah membunuh seorang kardinal Katolik Roma, yang mereka duga sebagai El Chapo, bersama dengan enam orang lainnya.

Segera setelah itu, El Chapo ditangkap di Guatemala dan kemudian dikembalikan ke Meksiko, di mana dia divonis dan dijatuhi hukuman 20 tahun di balik jeruji besi karena perdagangan narkoba, penyuapan dan konspirasi.

Baca Juga: 'Hannam The Hill', Hunian Mewah Artis dengan Status Termahal di Korea Selatan Selama 7 Tahun Berturut-turut

Saat dikurung di penjara dengan keamanan tingkat tinggi di negara bagian Jalisco, Meksiko, El Chapo menyuap staf dan terus menjalankan usaha kriminalnya dari balik jeruji besi.

Kemudian, pada Januari 2001, dia melarikan diri dari fasilitas tersebut, beberapa sumber mengklaim El Chapo didorong keluar dengan gerobak cucian, sementara sumber lain menyebutkan petugas penjara membiarkannya keluar.

Pada tahun-tahun berikutnya, El Chapo bersembunyi di pegunungan Sinaloa dan bagian lain Meksiko serta menggunakan kekerasan, penyuapan, dan jaringan informan yang besar untuk membantunya tetap menjadi buronan pengadilan.

Baca Juga: KAI Umumkan Pembatalan Perjalanan Kereta Api dari dan ke Jakarta Hari Ini, Simak Infonya

El Chapo secara berkala akan makan malam di depan umum, mengirim orang-orang bersenjata ke restoran mewah di depannya untuk menyita telepon pelanggan lain, dan kemudian mengembalikan perangkat dan membayar makanan semua orang setelah dia selesai makan.

Selama ini, El Chapo terus mengembangkan kerajaan perdagangan narkoba, yang tumbuh menjadi pemasok narkotika ilegal terbesar di Amerika Serikat.

Pemerintah AS menawarkan hadiah $5 juta (Rp7 miliar saat ini) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan El Chapo.

Terobosan yang akhirnya menyebabkan penangkapan El Chapo terjadi pada 20 Februari 2014, ketika petugas penegak hukum melacak sinyal dari BlackBerry milik salah satu pengawal El Chapo ke kota resor Mazatlán di Sinaloa.

Baca Juga: Mengapa Idol K-Pop Mudah Ditemui dalam Drama Korea ? Berikut Sisi Lain Bayaran Pemeran K-Drama

Malam berikutnya, sekelompok marinir Meksiko, bersama dengan sekelompok kecil agen dari Badan Penegakan Narkoba AS, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan Marsekal AS, berkumpul di Mazatlán, tempat mereka melacak sinyal BlackBerry ke gedung kondominium yang disebut Hotel Miramar.

Pada dini hari tanggal 22 Februari, marinir menemukan pengawal bersenjata El Chapo sedang melindungi pintu masuk ke salah satu apartemen di Miramar.

Dengan cepat menyadari bahwa dia kalah jumlah, penjaga itu menyerah dan para marinir menyerbu apartemen.

Baca Juga: Rating Drama Korea Vincenzo dan Times Naik untuk Episode 2, Homemade Love Story Tetap Tinggi

Di dalam, mereka menemukan El Chapo, istri dan putri kembarnya yang masih kecil serta seorang koki dan pengasuh pribadi.

El Chapo lantas berlari ke kamar mandi hanya untuk menyerahkan dirinya beberapa saat kemudian. Tidak ada tembakan selama penangkapannya.

Pada saat El Chapo ditangkap, kartel Sinaloa diyakini beroperasi di sekitar 50 negara.

Di Amerika Serikat, di mana El Chapo disebut dalam beberapa dakwaan, Jaksa Agung Eric Holder menyebut penangkapan gembong narkoba itu sebagai pencapaian penting.

Baca Juga: Intip Cuplikan Drama Korea 'Mouse', Lee Seung Gi Memulai Perburuan Emosional Pembunuh Berantai

"Aktivitas kriminal yang diduga diarahkan Guzmán (El Chapo) berkontribusi pada kematian dan kehancuran jutaan nyawa di seluruh dunia melalui kecanduan narkoba, kekerasan, dan korupsi," ucap Jaksa Agung Eric Holder.

El Chapo tidak tinggal lama di penjara, pada 11 Juli 2015, dia melarikan diri menggunakan terowongan yang mengarah dari pancuran penjara (satu-satunya tempat di mana kamera tidak bisa melihatnya) ke lokasi konstruksi sekitar satu mil jauhnya.

El Chapo menggunakan tangga untuk turun ke terowongan, yang berada sekira sembilan meter di bawah tanah.

Dia kemudian bergegas menyusuri terowongan setinggi kurang dari dua meter dan lebar 76 sentimeter dan menghilang dalam 25 menit, El Chapo terakhir terlihat memasuki kamar mandi oleh kamera keamanan.

Baca Juga: Jarang Terlihat Interaksi, 5 Pasangan Idol K-Pop Ini Tidak Terbayangkan Menjadi Teman Akrab

Setelah pengejaran selama enam bulan, El Chapo akhirnya ditangkap lagi pada awal 2016.

Setelah 'pertarungan' pengadilan yang panjang, dia diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi dakwaan 17 dakwaan.

Pada 12 Februari 2019, El Chapo dinyatakan bersalah atas semua dakwaan.

Pada 17 Juli 2019, hakim federal di Kota New York menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup untuk EL Chapo.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x