Sejarah Hari Ini: 1 Maret 1932, Penculikan Putra dari Pahlawan Penerbangan Charles Lindbergh

- 1 Maret 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi penculikan.
Ilustrasi penculikan. /Pixabay/PublicDomainPictures

PR SUMEDANG - Pada tanggal 1 Maret 1932, terjadi kejahatan penculikan yang mengejutkan kahalayak luas, Charles Lindbergh, Jr. yakni putra pahlawan penerbangan Charles Lindbergh, diculik dari rumah barunya di Hopewell, New Jersey.

Insiden penculikan pada tanggal 1 Maret 1932 tersebut, Charles Lindbergh, Jr. baru menginjak usia 20 bulan.

Charles Lindbergh dan sang istri, Anne, dimintai uang tebusan untuk penculikan anaknya senilai $50.000 untuk bisa membebaskan putranya, Charles Lindbergh, Jr., tepat pada tanggal 1 Maret 1932.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Ratusan Lagu K-Pop Hilang dari Spotify, Simak Lengkap Alasannya

Charles Lindbergh yang menjadi selebritas internasional ketika dia menerbangkan penerbangan solo pertama melintasi Samudra Atlantik pada tahun 1927 mendapati permintaan uang tebusan itu di kamar putra mereka.

Diketahui, penculik menggunakan tangga untuk naik ke jendela lantai dua dan meninggalkan jejak kaki berlumpur di kamar itu.

Usai diterpa insiden penculikan, keluarga Charles Lindbergh dibanjiri tawaran bantuan hingga petunjuk palsu.

Baca Juga: Kian Mencekam, 18 Pendemo di Myanmar Tewas Setelah Ditembak Polisi

Bahkan Al Capone tak segan-segan menawarkan bantuan kepada Charles Lindbergh dari dalam penjara.

Selama tiga hari, penyidik tidak menemukan apa pun dan tidak ada kabar lagi dari penculik Charles Lindbergh, Jr.

Namun, sebuah surat baru muncul ditujukan kepada keluarga Charles Lindbergh, kali ini penculik menuntut $70.000 untuk pembebasan anaknya.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Senin 1 Maret 2021, Ada Series India Uttaran dan Radha Krishna

Para penculik akhirnya memberi instruksi untuk menyerahkan uang itu dan ketika uang itu dikirimkan, keluarga Charles Lindbergh diberi tahu bahwa bayi mereka ada di kapal bernama Nelly di lepas pantai Massachusetts.

Akan tetapi, setelah pencarian yang mendalam, tidak ada tanda-tanda kapal yang dimaksud dan tidak ada petunjuk di mana anak yang diculik itu berada.

Tak lama berselang, tubuh bayi ditemukan di dekat mansion Lindbergh, sudah dipastikan itu adalah tubuh Charles Lindbergh, Jr.

Baca Juga: Ashanty Menyampaikan Kondisi Terkini: Makasih yang Sudah Memberitakan Saya Meninggal Dunia

Usut punya usut, ternyata Charles Lindbergh, Jr telah dibunuh tepat pada malam penculikan dan ditemukan kurang dari satu mil dari kediaman Lindbergh.

Charles Lindbergh yang patah hati begitu mengetauhui anaknya telah tiada, akhirnya menyumbangkan rumah itu untuk amal dan pindah.

Penculikan itu tampaknya tidak terpecahkan sampai September 1934, tetapi ketika tagihan yang ditandai dari uang tebusan muncul, petugas SPBU yang menerima uang itu menuliskan nomor plat tersangka karena curiga pada pengemudi.

Baca Juga: Kode Reedem Mobile Legends Senin 1 Maret 2021, Segera Dapatkan Hadiahmu dari Moonton

Nomor plat itu dilacak dan mengarah ke seorang imigran dan tukang kayu Jerman, Bruno Hauptmann.

Ketika rumah Bruno Hauptmann digeledah, detektif menemukan sejumlah uang tebusan dari Charles Lindbergh.

Bruno Hauptmann menyangkal saat ditanyai, dirinya mengklaim uang itu ia dapat dari temannya.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Ini Senin 1 Maret 2021, Jangan Lewatkan Aksi Terminator 3 dan Sicario

Akan tetapi, nasib baik tak datang untuk Bruno Hauptmann, ia langsung ditahan atas dugaan penculikan.

Hal itu lantas menjadi sensasi nasional. Selain bukti utama uang, kesaksian para ahli tulisan tangan juga menyebutkan bahwa permintaan uang tebusan ditulis oleh Bruno Hauptmann.

Penuntut juga mencoba untuk menghubungkan antara Bruno Hauptmann dan jenis kayu yang digunakan untuk membuat tangga.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans 7 Hari Ini Senin 1 Maret 2021, Intip Jam Tayang Makan Receh dan Opera Van Java

Namun, bukti dan tekanan publik yang kuat sudah cukup untuk menghukum Hauptmann dan dia disetrum pada tahun 1936.

Setelah kejahatan itu, penculikan dijadikan sebagai pelanggaran federal.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x