Sejarah Hari Ini: 26 Februari 1993, Bom Teroris Meledak di Gedung World Trade Center

- 26 Februari 2021, 18:30 WIB
Menara selatan World Trade Center (kiri) terbakar setelah disambar oleh United Airlines Penerbangan 175 yang dibajak ketika menara utara terbakar menyusul serangan sebelumnya oleh American Airlines Penerbangan 11 yang dibajak di New York, 11 September 2001.
Menara selatan World Trade Center (kiri) terbakar setelah disambar oleh United Airlines Penerbangan 175 yang dibajak ketika menara utara terbakar menyusul serangan sebelumnya oleh American Airlines Penerbangan 11 yang dibajak di New York, 11 September 2001. /Sean Adair/REUTERS

PR SUMEDANG - Pada 26 Februari 1993, tepatnya pukul 12:18, waktu setempat, bom teroris meledak di garasi parkir gedung World Trade Center di New York City.

Bom teroris yang meledak pada tanggal 26 Februari 1993 itu meninggalkan lubang selebar sekira 18 meter di area parkir gedung World Trade Center dan menyebabkan runtuhnya beberapa lantai beton bertulang baja di sekitar ledakan.

Meskipun bom teroris gagal merusak secara kritis struktur utama gedung World Trade Center, bom yang meledak pada 26 Februari 1993 itu setidaknya menewaskan enam orang dan lebih dari 1.000 orang luka-luka.

Baca Juga: Daebak! BLACKPINK Resmi Jadi Duta Konferensi Perubahan Iklim PBB 2021

Gedung World Trade Center mengalami kerusakan lebih dari $500 juta (Rp7 triliun saat ini) akibat ledakan bom tersebut.

Setelah serangan itu, pihak berwenang mengevakuasi 50.000 orang dari gedung, ratusan di antaranya menderita menghirup asap akibat ledakan bom dan evakuasi berlangsung sepanjang sore.

Pemerintah kota dan Biro Investigasi Federal (FBI) melakukan perburuan besar-besaran terhadap tersangka, dan dalam beberapa hari beberapa fundamentalis Islam radikal ditangkap.

Baca Juga: Jalani Solo Karir, Baekhyun EXO Ceritakan Kesulitan hingga Hal yang Ingin Dicapai saat Usia 30 Tahun

Pada Maret 1994, Mohammed Salameh, Ahmad Ajaj, Nidal Ayyad, dan Mahmoud Abouhalima dihukum oleh juri federal atas peran mereka dalam pemboman tersebut, dan masing-masing dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Salameh, seorang warga Palestina, ditangkap ketika dia pergi untuk mengambil deposit $400 yang dia tinggalkan untuk van sewaan Ryder yang digunakan dalam serangan itu.

Ajaj dan Ayyad, yang sama-sama berperan dalam pembuatan bom tersebut, tak lama segera ditangkap.

Abouhalima, yang membantu membeli dan mencampur bahan peledak, melarikan diri ke Arab Saudi tetapi ditangkap di Mesir dua minggu kemudian.

Baca Juga: Pemeran Oh Yoon Hee, Eugene Hampir Tolak Peran Drama Korea The Penthouse, Simak Alasannya

Dalang penyerangan tersebut, Ramzi Ahmed Yousef, masih buron hingga Februari 1995, ketika dia ditangkap di Pakistan.

Dia sebelumnya pernah berada di Filipina, dan di komputer yang ditinggalkannya ditemukan rencana teroris yang meliputi plot untuk membunuh Paus Yohanes Paulus II dan rencana untuk membom 15 pesawat Amerika dalam 48 jam.

Dalam penerbangan kembali ke Amerika Serikat, Yousef dikabarkan mengaku kepada agen Secret Service bahwa ia telah mengarahkan serangan World Trade Center sejak awal dan bahkan mengklaim telah memasang sumbu yang meledakkan bom seberat 1.200 pon itu.

Satu-satunya penyesalannya, kata agen itu mengutip ucapan Yousef, adalah bahwa menara 110 lantai itu tidak runtuh, jika meledak, itu menjadi bencana yang akan menyebabkan ribuan kematian.

Baca Juga: Awas Spoiler! Trailer Drama Korea Love Alarm 2: Cinta Segitiga antara Song Kang, Kim So Hyun, dan Jung Ga Ram

Eyad Ismoil, yang mengemudikan van Ryder ke garasi parkir di bawah World Trade Center, ditangkap di Yordania tahun itu dan dibawa kembali ke New York.

Semua pria yang terlibat memiliki hubungan dengan Sheik Omar Abdel Rahman, seorang pemimpin agama Mesir radikal yang beroperasi di Jersey City, New Jersey, yang terletak tepat di seberang Sungai Hudson dari Manhattan.

Pada tahun 1995, Rahman dan 10 pengikutnya dihukum karena berkonspirasi untuk meledakkan markas PBB dan landmark New York lainnya.

Baca Juga: Teman Baik dengan Kai EXO, Ravi VIXX Sebut Awal Kenal dari Aksi Menari di Ruang Tunggu M Countdown

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x