Network
SUMEDANGKLIK - Sebuah studi penelitian yang diterbitkan American Jornal of Preventive Medicine menujukkan jika seorang pria yang menggunakan rokok elektrik (vape) dua kali bisa mengalami disfungsi ereksi atau impoten.
Para peneliti mempelajari hubungan antara vape dengan kesehatan seksual. Dilaporkan lebih dari 13.000 pria berusia 20 tahun ke atas yang disurvei dalam penilaian populasi nasional untuk studi tembakau dan kesehatan.
Hasilnya, pria yang menggunkan vape membuat 2,2 kali lebih mungkin mengalami masalah disfungsi ereksi dibanding yang tidak, terlepas dari beberapa risiko faktor lainnya.
Baca Juga: Manfaat Tidur Siang yang Baik bagi Tubuh, Jika Terlalu Lama Bisa Timbulkan Ini
Dalam sampel pria yang lebih kecil dari 65 tahun tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, tren tetap ada: pengguna vape 2,4 kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi dibandingkan dengan non-vaper.
Sementara, seorang proferos di Departemen Kesehatan Kependudukan di NYU Langone , el Shahaty mengatakan, beberapa orang mungkin melihat vape sebagai alternatif yang lebih sehat dibandingan rokok. Padahal mengonsumsi nikotin secara berlebihan akan selalu tetap membawa risiko.
"Secara keseluruhan, rokok elektrik cenderung kurang berbahaya daripada merokok tembakau," El Shahawy dikuti dari Insider, Senin 24 Januari 2022.
“Bagi pria yang merokok dan ingin beralih karena vaping kurang dianggap berbahaya, mereka harus mencoba membatasi kegiatan vape mereka karena sama sekali tidak bebas risiko,” sambungnya.
