Wapres Ma'ruf Amin Buka Rakornas Penanggulangan Bencana 2024

- 24 April 2024, 14:56 WIB
Wapres RI Ma'ruf Amin membuka Rakornas PB 2024 di Bandung
Wapres RI Ma'ruf Amin membuka Rakornas PB 2024 di Bandung /BNPB

SUMEDANG BAGUS -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2024 di Kota Bandung, pada Rabu 24 April 2024. Acara tahunan tersebut dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Rakornas PB 2024 sebagai upaya untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi penanggulangan bencana di Indonesia. Lebih dari 2.000 peserta hadir pada puncak acara Rakornas PB 2024 yang mengangkat tema "Pengembangan Teknologi dan Inovasi dalam Penanggulangan Bencana".

Baca Juga: Jabar Raih Penghargaan sebagai Provinsi Terbaik Pertama dalam SPM Awards 2024

BNPB mengangkat tema tersebut seiring dengan tantangan masa kini. Fenomena alam, berbagai jenis bencana dan kompleksitas dampaknya yang semakin berat berpengaruh pada peningkatan kerentanan wilayah terhadap bencana. Hal tersebut dapat diperburuk dengan dampak perubahan iklim dunia.

Kondisi tersebut menutut upaya penanggulangan bencana yang lebih cermat dan inovatif. Sehingga seluruh langkah dan rencana tanggap darurat yang dilaksanakan harus mampu mengurangi dampak bencana terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

"Saya minta agar pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana di dalam negeri untuk terus dioptimalkan. Dorong integrasi teknologi dan inovasi berbasis data yang valid, sebagai kunci terwujudnya efektifitas dan efisiensi aksi dini dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," ujar Wapres Ma'ruf Amin saat membuka Rakornas PB 2024, di Pullman Grand Central Bandung, pada Rabu 24 April 2024.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melaporkan, tantangan bencana ke depan semakin kompleks. Dampak perubahan iklim semakin terasa dan membuat dampak bencana semakin signifikan.

Kepala BNPB mengatakan, keselarasan antara strategi dan kebijakan harus didukung inovasi dan teknologi yang memungkinkan respons cepat. Hal tersebut akan dapat menjawab tantangan perencanaan untuk mengantisipasi, mencegah dan membangun kesiapsiagaan.

Di samping itu, Suharyanto juga menggarisbawahi, inovasi dan teknologi yang dirancang tadi akan mampu menunjang ekosistem aksi dini di tingkat masyarakat. "Fakta di lapangan menunjukkan bahwa, fase tanggap darurat akan lebih efektif jika didukung oleh ketersediaan logistik dan peralatan yang cukup, agar transisi darurat dan fase rehabilitasi dan rekonstruksi bisa diakselerasi,” ujar Suharyanto.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x