Mahasiswa KKN UNPAD Menghasilkan Majalah Digital Promosi Pariwisata Desa Lebakmuncang

- 2 Februari 2024, 18:39 WIB
Tiga majalah yang dibuat mahasiswa KKN Unpad untuk promosikan wisata di Desa Lebakmuncang, Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Tiga majalah yang dibuat mahasiswa KKN Unpad untuk promosikan wisata di Desa Lebakmuncang, Ciwidey, Kabupaten Bandung. /FOTO: unpad.ac.id

SUMEDANG BAGUS - Mahasiswa KKN Universitas Padjadjaran kelompok 74 menciptakan sebuah majalah digital yang bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata Desa Lebakmuncang, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Majalah ini merupakan bagian dari upaya tim dalam menyusun database wisata berbasis budaya di desa tersebut.

Muhammad Fadhil Azizi, selaku ketua KKN 74 Universitas Padjadjaran, menyatakan bahwa kehadiran majalah digital ini diharapkan dapat mempermudah para wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke Desa Lebakmuncang. Majalah tersebut mencakup unsur-unsur 5A dalam pariwisata, yaitu atraksi, aktivitas, aksesibilitas, akomodasi, dan amenitas.

Fadhil menjelaskan bahwa majalah ini merupakan salah satu hasil nyata dari kegiatan KKN 74 dalam menyempurnakan database pariwisata, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat setempat dan memberikan kemudahan informasi bagi wisatawan.

Dengan bimbingan dari Dr. Herwan Abdul Muhyi, M.Si., tim KKN melakukan digitalisasi data wisata di Desa Lebakmuncang sebagai bagian dari upaya internasionalisasi pariwisata di sana. Proyek ini merupakan kelanjutan dari kegiatan KKN pada tahun 2023.

Fadhil menyatakan bahwa timnya memperbarui data yang telah diidentifikasi dan dipetakan oleh kelompok KKN sebelumnya mengenai potensi wisata di desa tersebut. Data tersebut kemudian dijadikan model website berbahasa Indonesia dan Inggris.

Baca Juga: Universitas Padjadjaran (Unpad) Ikut Serta dalam Edufair SMAN 4 Bandung

Tim KKN mengadopsi teknologi modern untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola informasi mengenai potensi wisata budaya di Desa Lebakmuncang. Langkah ini diambil untuk mempermudah akses bagi wisatawan, baik lokal maupun internasional.

Desa Lebakmuncang selama ini telah mempromosikan kekayaan budaya lokalnya melalui berbagai aktivitas wisata yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat. Desa ini membangun ikatan yang kuat antara wisatawan dan penduduk lokal, menciptakan suasana yang ramah dan autentik.

Desa Lebakmuncang telah diakui sebagai Desa Pemajuan Budaya sesuai dengan SK Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 25 Mei 2021. Muhammad Fadhil Azizi berharap dengan adanya digitalisasi pada database pariwisata berbasis budaya, Desa Lebakmuncang dapat menjadi destinasi agrowisata kreatif yang dikenal secara global.

Halaman:

Editor: Helmi Surya

Sumber: unpad.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x