Bermain Futsal 60 Jam Nonstop, Sebagai Dukungan Melawan Human Trafficking

- 28 April 2024, 15:08 WIB
Pemecahan Rekor Bermain Futsal 60 Jam, Menjadi Gerakan Melawan Human Trafficking
Pemecahan Rekor Bermain Futsal 60 Jam, Menjadi Gerakan Melawan Human Trafficking /koni/

SUMEDANG BAGUS - Free and Safe Indonesia Foundation (FSIF) menggelar seremoni pembukaan “Permainan Futsal 60 jam Non-Stop” di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, 26 April 2024. Keberhasilan bermain futsal 60 jam, yang diselenggarakan sejak 26-29 April 2024 akan memecahkan rekor dunia, Guinness World Records.

Pemecahan rekor dunia tersebut memiliki tujuan sosial, yakni melawan Human Trafficking karena hal itu adalah sesuatu yang terjadi di Indonesia. “Kami sebagai Indonesia harus melakukan sesuatu. Itu alasan Guinness World Records futsal itu hanya untuk orang lebih tahu apa itu human trafficking,” jelas Jorge Marquez, Founder FSIF pasca upacara pembukaan.

Sebagai catatan, sebelumnya, rekor maraton bermain futsal terpanjang di dunia dipegang Fundacja Kasi Dulnik dari Polandia ketika di Warszawa tanggal 9 December 2018. Lama permainan yang masih menjadi rekor dunia saat ini menurut Guinness World Record selama 51 jam, 3 menit, 22 detik.

Baca Juga: Jorge Martin Rebut Podium Pertama Sprint Race MotoGp Spanyol 2024

Menilai kegiatan tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memberikan dukungan. “Mudah-mudahan malam hari ini sampai dengan menjelang hari senin, teman-teman kita bisa bermain full sehingga bisa memecahkan rekor dunia,” kata Wasekjen KONI Pusat Brigjen TNI Purn H. Ahmad Saefudin pada sambutannya saat upacara pembukaan.

“Yayasan FSIF sangat luar biasa, oleh sebab itu respons yang baik dari diberikan oleh pimpinan kami, tidak ada kata lain selain menyampaikan rasa hormat dan terima kasih. Ini adalah kegiatan yang sangat mulia untuk kita semua,” tambahnya saat mewakili Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.

KONI Pusat mengapresiasi dan memberikan penghormatan yang tinggi atas kegiatan pemecahan rekor dunia yang dilakukan FSIF, pasalnya menjadi prestasi olahraga karena Indonesia dikenal sebagai pemegang rekor dan juga prestasi sosial mengingat tujuan mulia di balik kegiatan tersebut.

“Keberhasilan para pemain, FSIF, dan para pendukung seperti UPI, merupakan prestasi yang sangat membanggakan, baik dalam bidang prestasi olahraga, prestasi penyelenggaraan, prestasi dalam sport tourism, dan tentunya prestasi sosial”, ungkap Wasekjen KONI Pusat.

“Kegiatan ini harus menjadi momentum kebangkitan olahraga sebagai sarana pemersatu masyarakat untuk memperjuangkan isu kemanusiaan. KONI Pusat berharap nantinya kegiatan kemanusiaan seperti ini dapat pada cabang olahraga lainnya,” sambung pria yang pernah mengantar Jawa Barat dua kali juara Pekan Olahraga Nasional (PON) ketika memimpin KONI Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Achmad Wirahadi

Sumber: KONI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x