Tingkatkan Pendapatan Sektor Wisata, Puskopkar PTPN VIII Akan Rekrut Tenaga Kerja Muda

- 12 Maret 2022, 19:03 WIB
ilustrasi objek wisata Ciwidey
ilustrasi objek wisata Ciwidey /Instagram @infoticiwidey /

SUMEDANGKLIK – Para pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Bandung tidak pernah putus asa meskipun pandemi Covid-19 memberikan pengaruh yang luar biasa terutama menurunnya tingkat kujungan wisata yang mengakibatkan pendapatan mereka berkurang drastis.

Salah satu pengelola objek wisata di Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung adalah Puskopkar PTPN VIII yang memiliki objek wisata pemandian air panas Walini, dan memiliki jalinan kerjasama dengan pihak ketiga untuk mengurusi objek wisata Curug Tilu, Gunung Bangku dan Taman Kolecer.
 
Ketua Puskopkar PTPN VIII, Budhi H. Tresnadi mengatakan upaya yang dilakukan agar bisa meningkatkan pendapatan adalah dengan menjalin kemitraan dengan perusahaan lain.

Baca Juga: Jalin Sinergitas, PTPN Vlll Berkomitmen Tanam 50 Ribu Pohon Kina Di Wilayah Kabupaten Bandung

Perwujudan dari kerjasama tersebut adalah dengan membangun satu objek wisata waterboom yang terhubung dengan pemandian air panas.
 
“Untuk yang dikelola langsung oleh Puskopkar hanya pemandian air panas dengan penginapan wisata, tapi pengembangkan wisata seperti Curug Tilu, Gung Bangku, dan Taman Kolecer dikerjasamakan dengan pihak mitra termasuk pengusaha setempat,” ujar Budhi, Sabtu 12 Maret 2022.
 
Saat ini, tempat wisata hanya bisa menampung 50 persen dari kapasitas karena masih menerapkan aturan protokol.

Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Mimpi Buruk Akibat dari Gangguan Jin Jahat

Diakui Budhi, pendapatan dari objek wisata lebih rendah dari dua tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pihaknya akan merekrut tenaga kerja muda yang paham dan melek teknologi informasi untuk melakukan kegiatan promosi.
 
“Saya harapkan agro wisata di Ciwidey ini semakin maju dan berkembang, mudah-mudahan Covid-19 cepat berlalu sehingga orang yang datang ke Ciwidey semakin banyak,” tutur Budhi.
 
Sementara itu, Kepala Desa Patengan Kecamatan Rancabali, Asep Kurniadi  mengatakan adanya objek wisata di Kecamatan Rancabali menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Selain itu juga ada beberapa potensi pendapatan seperti dari sarana parkir.

Baca Juga: Vape atau Rokok Elektrik Ternyata Bisa Menyebabkan Berkembangnya Bakteri Berbahaya di Mulut
 
“Memang setor wisata ini banyak merekrut tenaga lokal termasuk beberapa potensi yang bisa dikerjasamakan seperti parkir dan lain sebagainya dengan warga lokal,” ujar Asep.
 
Ditengah banyaknya tempat wisata di Rancabali, Asep berharap pengelola bisa memperhatikan lingkungannya. Katanya manajemen objek wisata harus menganggarkan dana khusus untuk menghijaukan hutan di wilayah PTPN VIII, misalnya menanam pohon Kina.

Baca Juga: Menguak Rahasia Makna Angka 7 dan 24 Dalam Bacaan Tahlil, Ini Penjelasannya
 
“Tadi saya berbicara dengan Dirut PTPN bagaimana sektor wisata yang bekerjasama dengan PTPN itu diberikan satu instruksi atau satu mandat, jadi ketika ingin kerjasama dengan PTPN mereka harus punya lahan hutan untuk penghijauan, mereka menganggarkan anggaran khusus untuk menghijaukan hutan di wilayah PTPN, terutama menanaman pohon Kina,” tutur Asep.
 
“Untuk konservasi dan CSR nya dari sisi sektor pariwisata untuk lingkungan. Agar tetap hijau dan kita berharap tidak terjadi banjir seperti di daerah lain,” pungkas Asep.***

Editor: Verawati Azzahra

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x