Data Kerusakan Bangunan dan Korban Luka Dampak dari Gempa Garut Terus Bertambah

- 28 April 2024, 16:51 WIB
Salah satu rumah yang terdampak gempa di Kota Tasikmalaya
Salah satu rumah yang terdampak gempa di Kota Tasikmalaya /BPBD Kota Tasikmalaya

SUMEDANG BAGUS -- Berdasarkan pendataan yang terus dilakukan, kerugiaan materiil akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang berpusat di Samudera Hindia dekat Kabupaten Garut terus bertambah. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, berdasarkan laporan Pusat Pengenalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, hingga Minggu 28 April 2024 pukul 14.00 WIB, total rumah yang terdampak mencapai 110 unit dari yang sebelumnya hanya 27 unit.

"Adapun rincian berdasarkan tingkat kerusakannya meliputi 3 unit rumah rusak berat (RB), 21 unit rumah rusak sedang (RS), 34 unit rumah rusak ringan (RR), 11 unit rumah terdampak, dan 41 unit rumah rusak. Dari jumlah tersebut, kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Garut sebanyak 41 unit rumah, Kabupaten Bandung 24 unit rumah, Kabupaten Sukabumi 17 unit rumah, Kabupaten Tasikmalaya 7 unit rumah, dan Kita Tasikmalaya 5 unit rumah," kata Abdul Muhari dalam keterangan pers tertulis pada Minggu 28 April 2024.

Baca Juga: Gempa Garut, Bey Machmudin Langsung Cek ke TKP

Tak hanya itu, korban jiwa terdampak dari gempa juga bertambah. Hingga siang ini, korban luka akibat gempa berjumlah 8 orang dan 75 kepala keluarga (KK) terdampak. Jumlah tersebut bertambah dari sebelumnya hanya 27 KK.

Selain tempat tinggal atau rumah, bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada bangunan fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan sarana kesehatan atau rumah sakit. Berdasarkan data Pemdaprov Jabar, salah satu rumah sakit yang terdampak yaitu RSUD Pamengpeuk.

BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD kabupaten dan kota yang terdampak yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, dan Kota Banjar masih terus mendata dan mengkaji cepat yang mencakup inventarisasi kerusakan dan penyelamatan warga.

Kendati begitu, BPBD Provinsi Jawa Barat menyebut kondisi saat ini cenderung lebih terkendali pasca gempa terjadi. Selanjutnya, setelah upaya tersebut rampung, BPBD Provinsi Jawa Barat bersama kabupaten dan kota berencana akan memperbaiki fasilitas umum, membersihkan materil dampak dari gempa, serta memperbaiki rumah warga.

Sebelumnya, diberitakan, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Garut. Pusat gempa tersebut berada di laut dengan kedalaman 70 kilometer dan parameter 8,42 LS dan 107,26 BT.

Dilansir dari laporan BMKG, jika melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust Fault).

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x