Network
SUMEDANG BAGUS -- Momen Hari Raya Idulfitri atau Lebaran seakan tak lengkap tanpa menyantap hidangan yang sarat akan daging dan santan. Di Indonesia hidangan seperti rendang hingga opor ayam yang mengandung santan memang seakan sudah menjadi tradisi. Belum lagi, berbagai kue kering dan makanan lainnya yang kaya akan kalori, lemak, gula hingga garam.
Tentu saja, jika dikonsumsi berlebihan, makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit. Karenanya, Kementerian Kesehatan mengimbau agar masyarakat mewaspadai beberapa penyakit pasca Lebaran, diantaranya flu dan batuk, kadar kolesterol dan gula darah meningkat, asam urat naik, radang tenggorokan, diare hingga maag.
Baca Juga: Studi Membuktikan Olahraga Ringan Selama 15 Menit Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Agar terhindar dari berbagai penyakit pasca Lebaran, masyarakat diimbau untuk mengonsumsi makanan dengan porsi yang seimbang. Selain itu, warga pun diharapkan tetap memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi, terutama setelah masa puasa.
Penerapan pola makan makan sehat gizi seimbang, yaitu dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan perbanyak makan sayur dan buah-buahan juga menjadi cara efektif agar terhindar dari berbagai penyakit pasca Lebaran. Tak hanya itu, dianjurkan untuk berolahraga secara teratur dengan melakukan aktivitas fisik minimal 30-60 menit di tengah rutinitas saat berhari raya serta mencegah lonjakan berat badan dengan makan dengan porsi yang tidak berlebihan.
Selama perayaan Idulfitri 1445 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun telah menyiapkan 7 puskesmas yang buka selama 24 jam. Hal itu untuk memastikan layanan kesehatan tetap tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan, meskipun dalam suasana libur.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian menyampaikan, daftar 7 puskesmas yang akan beroperasi 24 jam selama Idulfitri di Kota Bandung. “Selama Idulfitri ada 7 puskesmas yang buka 24 jam yaitu puskesmas Garuda, Puter, Pagarsih, Kopo, Padasuka, Ibrahim Adjie, dan Cipamokoloan,” jelas Anhar
Menurutnya, selama periode tersebut, sebanyak 450 tenaga kesehatan akan bertugas di pos kesehatan dan puskesmas yang disediakan. “Jumlah ini mencakup 150 dokter, 150 perawat, dan 150 pengemudi ambulans,” tuturnya.
Tak hanya puskesmas dan pos kesehatan, 41 rumah sakit di Kota Bandung pun dinyatakannya siap memberikan layanan kesehatan. "Informasi tambahan untuk layanan Public Saftey Centre (PSC) 119 bisa hubungi telepon 119 dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) bisa hubungi nomer telepon 08112442119. Masyarakat juga dapat menghubungi nomor kegawatdarutan yang telah terintegrasi dan melayani 24 jam melalui Bandung Siaga 112 jika terjadi kejadian kegawatdaruratan di Kota Bandung," ujar Anhar.***
