Holiday blues umumnya dipicu oleh tekanan untuk menjadi lebih ceria dan bahagia selama liburan. Padahal hal tersebut sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dilakukan.
Holiday blues sering kali terjadi pada mereka yang telah kehilangan anggota keluarga atau orang tercinta. Saat liburan, mereka tidak lagi bisa melaksanakan tradisi yang biasanya dilakukan bersama orang yang dikasihi tersebut.
Selain itu, holiday blues juga bisa dirasakan oleh orang-orang yang tidak mudik atau liburan karena beragam faktor, seperti:
- Takut akan pertanyaan keluarga
- Memiliki masalah keuangan
- Menghadapi kondisi pandemi
- Tidak mendapatkan jatah libur dari kantor
Orang yang pernah menderita gangguan kesehatan mental lebih rentan untuk mengalami holiday blues. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa holiday blues dapat memperburuk gangguan mental yang dialami.
Lantas, bagaimana ciri-ciri holiday blues dan bagaimana cara mengatasi holiday blues?