LPS Optmis Perbankan Nasional Tetap Stabil Meski Dunia Terguncang

- 30 Maret 2023, 17:07 WIB
Ketua Dewan Komisioner LPS Optimis Perbankan Nasional Tak Terganggu Guncangan Global
Ketua Dewan Komisioner LPS Optimis Perbankan Nasional Tak Terganggu Guncangan Global /Budi Hartati/

SUMEDANG BAGUS -. Guncangan pada perbankan Amerika Serikat (AS), ternyata berpotensi mengguncang perbankan di Eropa. Guncangan tersebut disebabkan oleh berbagai hal, seperti  likuiditas yang tersendat dan persoalan gagal bayar.

Menanggapinya, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa meminta masyarakat khususnya para pelaku industri di Indonesia agar tidak terlalu mencemaskan dinamika tersebut.

“Pelaku industri sebetulnya tidak perlu terlalu cemas karena kondisi perekonomian kita cukup resilien terhadap gejolak eksternal, karena sebagian besar ekonomi kita didorong oleh konsumsi domestik. Namun demikian tetap perlu waspada terhadap berbagai ketidakpastian dengan senantiasa menjaga permodalannya pada level tebal,” ujarnya di Jakarta pada, Kamis (30/3/2022).

Purbaya mengimbau agar pelaku industri dapat melihat berbagai sektor yang sekarang memiliki peluang besar,  supaya dana dari perbankan dapat tersalurkan.

Baca Juga: Konsumsi Masyarakat akan Internet di Bandung Meningkat 30% Sejak Sebelum Ramadhan

Selain itu, Purbaya mengungkapkan,  meskipun saat ini secara keseluruhan industri perbankan memiliki likuiditas yang sangat ample, namun diversifikasi instrumen keuangan tetap harus dilakukan supaya ketersediaan dana selalu mencukupi.

Saat ini, industri perbankan nasional masih dalam kondisi yang stabil. Secara nasional, NPL perbankan berada di posisi sehat yaitu 2,59% per Januari 2023. Selain itu, level permodalan perbankan juga sangat tebal, berada di angka 25,93% per Januari 2023. Lalu, kondisi likuiditas perbankan saat ini dalam keadaan yang sangat memadai. Alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) dan per Januari 2023 masing-masing sebesar 129,64% dan 29,13%. Nilai ini sekitar dua setengah kali di atas threshold.

“Namun demikian, kita perlu tetap mewaspadai dampak tidak langsungnya dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan. Kemudian, Penting bagi bank untuk terus menjaga level likuiditasnya di batas aman untuk melayani kebutuhan penarikan dana nasabah, dan level permodalannya agar selalu dalam kondisi sehat,” ujarya.

Purbaya juga mengimbau agar masyarakat tetap percaya kepada perbankan nasional dan jangan takut untuk memulai berinvestasi. Meskipun ada potensi resesi di beberapa negara besar, di tengah berbagai tekanan global tersebut, Indonesia menurut estimasi tidak akan memasuki masa resesi.

Menurutnya, hal tersebut mengacu pada tahun 2022 lalu, saat ekonomi Indonesia mampu tumbuh impresif sebesar 5,31%, dan sebagian besar ditopang oleh konsumsi domestic yang berkontribusi 52,81 % dari PDB Kuartal IV 2022.

“Untuk masyarakat juga harus tetap tenang terkait simpanannya, sebab aset LPS sekarang sebesar 196 triliun lebih, jadi jangan takut menabung, karena dana LPS sangat cukup untuk menjamin simpanan masyarakat,” pungkasnya.

Per 28 Februari 2023, total aset LPS mencapai Rp196,68 triliun. Posisi tersebut merepresentasikan kenaikan 5,32% (YTD) dibandingkan posisi akhir tahun lalu 31 Desember 2022, atau kenaikan 15,07% (YoY) dibandingkan posisi tanggal yang sama tahun lalu 28 Februari 2022. Dan, di tahun 2023 ini, LPS menargetkan posisi aset mencapai lebih dari Rp200 triliun agar dapat terus memperkuat kapasitas LPS dalam melaksanakan penanganan bank dengan efektif.***

Sumber: Humas LPS

Editor: Budi Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x