Terbentuk Saat Pandemi Covid-19, Hipapi Indonesia Tingkatkan Kemampuan Pembawa Acara Pernikahan

- 13 Juni 2023, 19:52 WIB
Ketua Umum Hipapi Indonesia saat mengungkapkan tentang kegiatan perkumpulan yang diketuainya.
Ketua Umum Hipapi Indonesia saat mengungkapkan tentang kegiatan perkumpulan yang diketuainya. /Budi Hartati/

SUMEDANG BAGUS -- Perkumpulan Pembawa Acara Pernikahan atau Hipapi Indonesia berupaya meningkatkan kemampuan para pembawa acara pernikahan terutama dalam hal ilmu tata cara adat baik Jawa, Sunda, Minang, hingga Palembang.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Hipapi Indonesia, Budi Prayitno, usai Munas kedua Hipapi di El Hotel Bandung, Selasa 13 Juni 2023. Menurutnya, Hipapi berupaya memberikan ilmu bagi para pembawa acara pernikahan yang dituangkan dalam program sertifikasi internal.

"Sertifikasi internal memang program unggulan Hipapi Indonesia yang baru berjalan 2 tahun ini, terutama yang ingin mempelajari ilmu tata cara adat Jawa, tata cara adat Sunda juga akan digali," ujar Budi.

Baca Juga: Meriahnya Kampanye 7.7 Shopee Live Bombastis Sale Bersama Raffi Ahmad dan Fuji

Sementara itu, menurut Koordinator Pengembangan Pelatihan Hipapi Indonesia, Fauzi Nurwenda, program unggulan Hipapi tersebut baru berjalan 2 tahun sehingga dari 600-an anggota perkumpulan tersebut, baru ada 160-an pembawa acara yang tersertifikasi.

Fauzi menyatakan, mereka yang tersertifikasi sudah mendapatkan ilmu tentang tata cara pernikahan nasional, internasional. hingga adat Jawa, Sunda, Minang, dan Palembang.

Tak hanya tentang tata cara adat pernikahan, Hipapi juga berupaya memberikan ilmu-ilmu lainnya bagi para pembawa acara seperti teknik marketing secara online maupun ofline dalam pelatihan yang dilakukan beberapa bulan sekali.

Budi Prayitno mengungkapkan, Hipapi terbentuk dan berdiri karena rasa keprihatinan dari insan pembawa acara pernikahan. "Di situlah kami berkumpul berkeluh kesah dan lain sebagainya. Di Jakarta kumpul, di Bandung juga kumpul, akhirnya membentuk sebuah wadah bernama Hipapi Indonesia," ujarnya.

Budi menyatakan, pandemi covid-19 memang memukul para insan pendukung acara pernikahan. Tapi, dirinya meyakini, saat pandemi, pembawa acara atau mc masih dibutuhkan pemangku adat berapapun jumlah undangan pernikahan.

Halaman:

Editor: Budi Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x