Pak Sulaiman merupakan satu-satunya orang yang berhasil mengemban pendidikan sampai dengan sarjana di kampungnya.
Hal itu ia lakukan berkat dukungan dari missionaris dan tujuannya untuk mendidik anak-anak di Surga kecil tersebut agar bisa setara dengan anak-anak di daerah lain yang lebih maju.
Baca Juga: UPDATE: Jumlah Korban Terdampak Bencana Longsor di Cimanggung Sumedang Capai 700 Jiwa
Pendeta tersebut sangat mencintai pekerjannya, hal itu terlihat ketika setiap sore banyak anak-anak yang berkumpul di beranda rumahnya untuk sekedar membaca buku dan belajar membaca hingga berhitung meskipun di luar jam sekolah.
Menurut penuturan Daniel, menjadi seorang guru honorer diarasakan lebih dari cukup oleh Pak Sulaeman karena Pak Sulaeman menjawab bahwa sebenarnya ia tidak harus menjadi guru honorer jika hanya untuk mencari materi semata.
Selain itu, Pak Sulaeman juga selalu memimpin jemaatnya untuk beribadah setiap hari Minggu.
Baca Juga: Lakukan Analisis Data, Captain Vincent Raditya Ungkap Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh
Menjadi guru honorer ia anggap sebagai bentuk pelayanannya kepada Tuhan, sementara untuk memenuhi kebutuhan keluarganya ia menggunakan ladang dan hasil dari perkebunannya.
Pak Sulaiman adalah guru honorer dan pendeta di Desa Wamerek, nun jauh di pedalaman pegunungan tengah, Lembah Baliem, Wamena.
[Cerita dari surga kecil yang jatuh ke bumi] pic.twitter.com/FQmQD5MJiX— Daniel Leonard Sinaga (@daniellsinaga) January 10, 2021
***