Pfizer Klaim Vaksin Miliknya 95 Persen Efektif Lawan Covid-19, Simak Penjelasannya

- 19 November 2020, 14:49 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/Chillsoffear

PR SUMEDANG – Pfizer mengklaim hasil tes terbaru menunjukkan vaksin ini 95% efektif terhadap virus corona. Selain itu, hasil tes menunjukkan vaksin ini aman diberikan pada orangtua berusia lanjut.

Pfizer dan BioNTech awalnya memperkirakan vaksin itu lebih dari 90% efektif setelah dilakukan pengujian tahap akhir.

“Ini adalah perlindungan (dari virus) yang luar biasa kuat,” ujar dr. Ugur Sahin, CEO dan salah satu pendiri BioNTech.

Baca Juga: 17 Orang dari Indonesia Dinyatakan Positif Covid-19 usai Tiba di Bandara Kansai Jepang

Ia kemudian menuturkan bahwa jika hanya mengandalkan satu vaksin, mengendalikan vaksin di seluruh dunia masih terlalu kecil kemungkinannya. Berbeda jika berbagai kandidat lain berhasil dalam pembuatan vaksin, maka pandemi bisa segera di kendalikan.

"Tetapi tahun depan jika kandidat vaksin dari beberapa perusahaan juga berhasil, kami mungkin bisa mengendalikan situasi pandemi ini pada akhir musim panas 2021," tuturnya.

Awal pekan ini, kandidat vaksin lainnya Moderna Inc. juga mengumumkan keefektifan serupa dari vaksin Covid-19 miliknya, dibuat dengan teknologi baru yang menggunakan potongan kode genetik dari virus corona untuk melatih tubuh mengenali apakah virus yang sebenarnya datang.

Baca Juga: Ibu Beserta Kedua Anaknya Terlibat Dalam Kasus Perdagangan Manusia, Dihukum 14 Tahun Penjara

Hasil pengujian yang diklaim oleh Fpizer ini belum dianalisis oleh ahli lainnya. Beberapa pertanyaan ahli masih belum terjawab, seperti berapa lama perlindungan yang diberikan vaksin pada tubuh.

“Ketika vaksin ini diluncurkan, anda hanya akan tahu bahwa ini efektif untuk jangka waktu terbatas,” ujar dr. Paul Offit dari Children’s Hospital of Philadelphia, salah satu penasihat FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS).

Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin miliknya 94% efektif pada orang dewasa di atas usia 65 tahun, tetapi tidak ada penjelasan bagaimana menentukannya. Pfizer diuji cobakan pada delapan orang yang terinfeksi dalam suatu kelompok yang sudah divaksinasi, namun tidak ada rincian dari usia orang-orang itu.

Baca Juga: Aplikasi Muslim Pro Diduga Tega Jual Data Pengguna ke Militer AS

Sahin menuturkan jika vaksin ini akhirnya disetujui dan diproduksi lebih besar akan ada kelangkaan dan jatah yang akan diberikan pada setiap negara. Ia kemudian mengatakan perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membantu memastikan akses ke negara-negara berpenghasilan rendah untuk mendapatkan vaksin.

Di AS, para pejabat mengharapkan dosis yang cukup dari vaksin Pfizer dan Moderna untuk vaksinasi tahap awal sekitar 20 juta orang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit akan menentukan siapa yang berhak pertama kali mendapatkan vaksin, petugas kesehatan dan orang lanjut usia akan menjadi yang diutamakan dalam pemberian vaksin.

Selain klaim tentang efektifitas, Pfizer dan BioNTech juga mengatakan tidak ada efek samping vaksin yang serius, sekitar 4% relawan yang sudah divaksin mengalami kelelahan setelah pemberian vaksin kedua.

Baca Juga: Joe Biden Akan Ciptakan 18,6 Juta Pekerjaan, 7 Juta Lebih Banyak dari Rencana Donald Trump.

Uji coba ini telah melibatkan hampir 44.000 orang di AS dan lima negara lainnya. Uji coba akan terus dilakukan selama dua tahun untuk mengumpulkan standar keamanan dan efektivitas relawan.

Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka berharap dapat memproduksi hingga 50 juta dosis vaksin secara global pada tahun 2020 dan hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021.***

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah