Pfizer Klaim Vaksin Miliknya 95 Persen Efektif Lawan Covid-19, Simak Penjelasannya

- 19 November 2020, 14:49 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/Chillsoffear

“Ketika vaksin ini diluncurkan, anda hanya akan tahu bahwa ini efektif untuk jangka waktu terbatas,” ujar dr. Paul Offit dari Children’s Hospital of Philadelphia, salah satu penasihat FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS).

Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin miliknya 94% efektif pada orang dewasa di atas usia 65 tahun, tetapi tidak ada penjelasan bagaimana menentukannya. Pfizer diuji cobakan pada delapan orang yang terinfeksi dalam suatu kelompok yang sudah divaksinasi, namun tidak ada rincian dari usia orang-orang itu.

Baca Juga: Aplikasi Muslim Pro Diduga Tega Jual Data Pengguna ke Militer AS

Sahin menuturkan jika vaksin ini akhirnya disetujui dan diproduksi lebih besar akan ada kelangkaan dan jatah yang akan diberikan pada setiap negara. Ia kemudian mengatakan perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membantu memastikan akses ke negara-negara berpenghasilan rendah untuk mendapatkan vaksin.

Di AS, para pejabat mengharapkan dosis yang cukup dari vaksin Pfizer dan Moderna untuk vaksinasi tahap awal sekitar 20 juta orang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit akan menentukan siapa yang berhak pertama kali mendapatkan vaksin, petugas kesehatan dan orang lanjut usia akan menjadi yang diutamakan dalam pemberian vaksin.

Selain klaim tentang efektifitas, Pfizer dan BioNTech juga mengatakan tidak ada efek samping vaksin yang serius, sekitar 4% relawan yang sudah divaksin mengalami kelelahan setelah pemberian vaksin kedua.

Baca Juga: Joe Biden Akan Ciptakan 18,6 Juta Pekerjaan, 7 Juta Lebih Banyak dari Rencana Donald Trump.

Uji coba ini telah melibatkan hampir 44.000 orang di AS dan lima negara lainnya. Uji coba akan terus dilakukan selama dua tahun untuk mengumpulkan standar keamanan dan efektivitas relawan.

Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka berharap dapat memproduksi hingga 50 juta dosis vaksin secara global pada tahun 2020 dan hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021.***

Halaman:

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah