Network
SUMEDANG BAGUS - Laporan media yang diterbitkan pada beberapa hari lalu mengungkapkan bahwa delapan orang telah meninggal akibat gelombang panas ekstrem yang terjadi baru-baru ini di Meksiko.
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh media Meksiko, penyebab gelombang panas ini adalah suhu yang ekstrem di wilayah barat laut dan tenggara negara tersebut, di mana suhu beberapa derajat di atas normal. Kementerian Kesehatan Meksiko juga melaporkan bahwa banyak orang telah dirawat di rumah sakit karena mengalami keluhan kulit terbakar akibat paparan gelombang panas.
Berita tersebut mengungkapkan bahwa kondisi cuaca panas yang parah, terutama di negara bagian Sonora, Veracruz, Quintana Roo, dan Oaxaca, diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari mendatang.
Baca Juga: Rusia Kirim Hulu Ledak Nuklir ke Belarusia
Para ahli meteorologi memberikan rekomendasi agar orang tetap berada di dalam ruangan pada siang hari ketika sinar matahari sedang terik, kecuali jika benar-benar diperlukan. Meksiko mengalami hari-hari terpanas dalam beberapa tahun terakhir, dengan suhu udara mencapai lebih dari 40 derajat Celsius, seperti yang dilaporkan.
Di Lain tempat, Di Inggris, Pangeran William mengucapkan terima kasih kepada para prajurit yang berpartisipasi dalam gladi bersih Trooping the Colour untuk merayakan ulang tahun Raja Charles III di tengah cuaca yang panas pada Sabtu (10/6/2023). Beberapa tentara pingsan, termasuk seorang anggota band yang tetap memainkan trombon setelah pingsan, karena suhu di London mencapai 30 derajat Celsius.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para prajurit yang berpartisipasi dalam Colonel's Review pagi ini dalam cuaca panas. Kondisi sulit, tetapi kalian semua melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Terima kasih. W," tulis William melalui Twitter, seperti yang dilansir oleh Page Six pada Senin (12/6/2023).
Baca Juga: Kaisar Jepang Melakukan Kunjungan Perdana ke Indonesia
Pasukan Inggris sedang berlatih untuk acara Trooping the Colour yang akan datang dalam rangka perayaan ulang tahun sang Raja minggu depan. Acara seremonial ini telah menjadi tradisi selama lebih dari 260 tahun untuk memperingati hari lahir Penguasa Inggris.***
