Alternatif Guru Besar ITB Mengatasi Polusi Udara

- 27 Agustus 2023, 21:54 WIB
Ilustrasi pencemaran udara
Ilustrasi pencemaran udara /geralt/FOTO: Pixabay

SUMEDANG BAGUS - Guru Besar Teknik Lingkungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Puji Lestari, menjelaskan beberapa alternatif untuk mengatasi masalah polusi udara di ibu kota Jakarta. "Dapat dilakukan berbagai langkah untuk mengurangi emisi yang berasal dari sektor transportasi yang menjadi sumber utama polusi di Jakarta. Kami telah melakukan penelitian dan mengamati dampak penurunan emisi ini," ungkap Puji Lestari melalui pernyataan tertulis di Jakarta, pada hari Minggu.

Puji menguraikan alternatif pertama adalah mengadopsi standar EURO4 untuk kendaraan penumpang, bus, truk, dan juga sepeda motor. Menurutnya, kendaraan-kendaraan berat memiliki jumlah yang signifikan, tingkat mobilitas yang tinggi, dan konsumsi bahan bakar yang besar sehingga menyebabkan produksi debu yang banyak. Sementara itu, sepeda motor juga menghasilkan banyak polutan seperti CO, sehingga perlu untuk mengontrol emisi dari kendaraan ini.

Puji juga menjelaskan bahwa jika standar EURO4 diterapkan dengan baik, maka emisi yang dihasilkan oleh kendaraan umum dan kendaraan pribadi akan berkurang. "Tingkat keberhasilan EURO4 tergantung pada teknologi kendaraan dan jenis bahan bakar yang digunakan. Oleh karena itu, keduanya harus mendukung satu sama lain. Tidak hanya kendaraannya yang memenuhi standar EURO4, tetapi juga bahan bakarnya," tambahnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tantang Lomba Kereta Peti Sabun Maju ke Level Internasional

Alternatif kedua yang diusulkan adalah memberikan insentif untuk kendaraan listrik (EV) sebagai pengganti kendaraan berbahan bakar minyak. Dalam hal ini, juga diperlukan pengembangan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKLU) dan lain sebagainya. Puji merekomendasikan perlunya studi mendalam sehingga masyarakat dapat beralih menggunakan kendaraan listrik untuk mengurangi polusi udara. Dengan demikian, penjualan kendaraan listrik dan pembangunan fasilitas pengisian kendaraan listrik dapat tercapai dengan efektif.

Alternatif ketiga adalah menggunakan bahan bakar gas alam terkompresi (Compressed natural gas/CNG) pada semua kendaraan bus dan truk. Alternatif keempat yang dijelaskan adalah penerapan sistem pencadangan kendaraan yang melampaui usia pakai yang telah ditentukan. "Beberapa solusi ini juga dapat digabungkan dengan langkah-langkah manajemen transportasi, seperti pengenaan tarif jalan elektronik serta tindakan penindakan jika terjadi pelanggaran terhadap standar emisi," jelasnya. "serangkaian solusi ini merupakan penyempurnaan dari penelitian sebelumnya yang menegaskan bahwa sektor transportasi masih menjadi penyumbang utama polusi di Jakarta. "Untuk mengurangi tingkat polusi di Jakarta, diperlukan implementasi kebijakan yang efektif dan sejalan dengan berbagai solusi ini," tambahnya.***

 

Editor: Helmi Surya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x