Network
/photo/2023/07/05/1963065682.jpg)
SUMEDANG BAGUS - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan, Pondok Pesantren Al-Zaytun akan ditemani dalam pelaksanaan visi dan misinya.
"Saat ini, pendapat kami adalah agar lembaga ini diselamatkan sebagai lembaga pendidikan, dan dibina agar sesuai dengan visi dan misi yang tercantum dalamnya," ujar Mahfud MD di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (4/7/2023).
Baca Juga: Target Kabupaten Bekasi Soal Rutilahu
Mahfud MD juga menekankan bahwa ke depannya tidak boleh ada kegiatan-kegiatan yang melanggar peraturan perundang-undangan atau kegiatan terselubung. Dia menyatakan, "Tidak boleh ada kegiatan terselubung dan penyisipan kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan."
Lebih lanjut, Mahfud meminta agar isu Al-Zaytun tidak dibesar-besarkan. Menurutnya, pemimpin Al-Zaytun, Panji Gumilang, sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Dia mengatakan, "Tidak perlu dibesar-besarkan karena penyebabnya ada pada seseorang, yaitu Panji Gumilang, dan ini sudah ditangani. Kami akan melihat perkembangan dari lembaga tersebut."
Sebelumnya, Mahfud menyatakan bahwa pemerintah belum sampai pada keputusan untuk menutup Pondok Pesantren Al-Zaytun. Menurutnya, selama ini pemerintah belum pernah menutup sebuah pondok pesantren. Dia mengatakan, "Kami belum sampai pada kesimpulan tersebut, namun hingga saat ini, kami belum pernah menutup pondok pesantren."
Bahkan, Mahfud juga menceritakan bahwa pemerintah tidak sampai menutup pondok pesantren milik mantan narapidana teroris Abu Bakar Ba'asyir, yaitu Al Mukmin Ngruki. Dia menyatakan, "Termasuk pondok pesantren seperti Al Mukmin, kita tidak menutupnya."
Baca Juga: Mario Dandy Berbohong Saat Jalani BAP
Namun, terkait kasus pidana pribadi yang terkait dengan Al-Zaytun, pihaknya masih mempelajarinya. Saat ini, Bareskrim Polri telah meningkatkan kasus pimpinan Ponpes Al-Zaytun, yaitu Panji Gumilang, ke tingkat penyidikan.
