Network
SUMEDANG BAGUS - Polusi udara yang meningkat di Jakarta menjadi perhatian serius bagi para pakar dan ahli. Yoga Nirwono, seorang pakar tata kota dari Universitas Trisakti, mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan pembatasan kendaraan bermotor pribadi sebagai upaya mengurangi polusi udara dan kebisingan lalu lintas.
Yoga Nirwono menyarankan beberapa langkah yang dapat dilakukan Pemprov DKI Jakarta, seperti memperluas wilayah penerapan aturan ganjil-genap, menerapkan parkir elektronik progresif, dan mengenakan tarif jalan berbayar elektronik (JBE). Menurutnya, dengan menerapkan JBE, masyarakat akan lebih rasional dalam memilih moda transportasi umum sebagai alternatif pengganti kendaraan pribadi.
Selain itu, Yoga Nirwono juga mendorong percepatan integrasi transportasi publik, seperti MRT, TransJakarta, dan LRT, serta penataan permukiman di dekat area transportasi publik agar lebih layak huni. Ia meyakini bahwa langkah-langkah tersebut akan berdampak positif dalam mengurangi volume lalu lintas harian.
Baca Juga: PBFI Jabar Gelar Seleksi Pembentukan Tim BK PON XXI
Selain masalah transportasi, Yoga juga menyoroti pentingnya pengalihan pembangkit listrik dari batu bara ke sumber energi terbarukan guna mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh industri.
Di sisi lain, Profesor Tjandra Yoga Adimata, seorang pakar kesehatan dari Universitas YARSI, mengimbau masyarakat Jakarta untuk terus menggunakan masker sebagai langkah medis dalam menghadapi penurunan kualitas udara. Ia juga menekankan pentingnya menggunakan masker, terutama bagi individu yang sedang menderita penyakit saluran pernapasan, guna mencegah penularan kepada orang lain.
Baca Juga: Terbentuk Saat Pandemi Covid-19, Hipapi Indonesia Tingkatkan Kemampuan Pembawa Acara Pernikahan
