Harta Rp1 Triliun Ludes Demi Terjun ke Politik, Sandiaga Uno: Saya Melihat sebagai Jalur Pengabdian

- 24 November 2020, 22:24 WIB
Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno. /Twitter/@sandiuno

PR SUMEDANG - Blak-blakan, Sandiaga Uno mengungkapkan besaran biaya yang ia keluarkan saat terjun ke dunia politik.

Hal ini terungkap saat Sandiaga Uno berbincang dengan ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno mengawali pembicaraan mengenai awal mula dirinya bisa dipilih menjadi calon wakil presiden oleh Prabowo Subianto.

Baca Juga: Cara Menekan Pasta Gigi Bisa Ungkap Kepribadian, Kamu Termasuk yang Mana?

Rupanya, hal tersebut bermula saat Sandiaga Uno bersama dengan kepala daerah lainnya tengah berada di Moskow, Rusia melakukan kunjungan kerja.

"Tiba-tiba saya lagi di rumah Pak Dubes, dapat telepon bahwa diminta segera pulang. Padahal seharusnya saya masih di sana seminggu lagi," katanya seperti yang dilansir dari kanal Youtube Bamsoet Channel pada Selasa, 24 November 2020.

Sebagaimana diberitakan Mantra Sukabumi dalam artikel dengan judul Habiskan 1 Triliun Dalam Karir Politiknya, Sandiaga: Kalau untuk Kebaikan Gak Boleh Kapok saat itu dirinya pun bertanya kepada Prabowo Subianto ada perihal apa, ternyata dirinya diminta untuk membantu berbicara dan mengonsolidasikan koalisi yang saat itu mau dibentuk pencalonan Prabowo Subianto sebagai capres.

Baca Juga: Dikirimi Surat Cinta oleh El Barack, Jessica Iskandar Nangis: Aku Merasa Dicintai!

"Langsung pulang besoknya, itu kan perintah bos, tapi Alhamdulullah pekerjaannya memang sudah selesai," lanjutnya.

Ia mengaku begitu mendarat dirinya langsung diminta untuk menghadap beberapa tokoh.

"Begitu darat saya langsung diminta menghadap Pak Amien Rais, setelah Pak Amien Rais saya diminta menghadap Pak Habib Salim untuk berbicara terkait koalisi, setelah itu saya diminta untuk menghadap Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan ketemu teman-teman dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Presiden PKS Pak Sohibul Iman," bebernya.

Baca Juga: Kemendikbud Beri Bantuan 1,8 Juta untuk Guru Honorer, Ini 5 Dokumen yang Harus Dibawa saat Pencairan

Sandiaga Uno juga mengatakan saat itu terjadi kebuntuan, karena masing-masing pihak mengajukan calon wakil presiden. Hingga H-4 mengadakan pembicaraan dengan Partai Demokrat.

"Singkat cerita di satu malam sebelum pendaftaran tersebut, kebetulan saya lagi tugas Wagub menyiapkan Asian Games, karena saat itu saya pikir sudah selesai saya meyakinkan PAN untuk bergabung, kemudian dari PKS juga sambutannya baik, waktu itu kebetulan saya lagi tugas meninjau venue Asian Games," lanjutnya.

Sandiaga saat berada di Venue Asian Games tersebut juga bertemu dengan Erick Thohir yang kemudian menanyakan perihal itu.

Baca Juga: Capai Rp4 Juta, Ini 4 Jenis Tanaman Hias Keladi yang Harganya Super Mahal

"Waktu itu mas Erick bisik-bisik, sudah final belum, denger-denger elu kata Erick saat itu," bebernya.

Namun setelah diumumkan pada malam harinya, ia melihat semua teman-teman semangat. Dirinya kemudian memutuskan berdiakusi dengan pihak keluarga.

"Pada saat itulah saya putuskan dan setelah berdiskusi juga dengan keluarga bahwa kita kalau ingin menunjukkan kesungguhan dalam berpolitik harus all out," katanya.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions: Rennes vs Chelsea

"Saya sampaikan ke teman-teman dari PAN, PKS bahwa saya akan all out jika ini memang amanah diberikan kepada saya, dan untuk membuktikan keaungguhan ini saya akan mundur dari jabatan Wakil Gubernur, saya gak mau prosesi pencalonan Wapres ini sebagai coba-coba, jadi saya all out," tegasnya.

Bamsoet juga bertanya kepada Sandiaga Uno terkait biaya yang dihabiskan dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2019 dan Pilkada.

"Total dalam 2 tahun berpolitik, Waktu di Pilpres itu sekitar 600 kalau tidak salah, kemudian saat Pilgus sekitar 300, jika ditotal sekitar 1 triliun," jawabnya.

Baca Juga: Pemain Timnas U-19 Harus Disiplin, Ketua Umum PSSI: Jangan Coba-coba Keluar Malam Makan Pecel Lele

Mendengar hal tersebut, Bamsoet menyebutkan bahwa ternyata apabila ingin berpolitik itu mahal.

"Mahal bagi pemula kayak saya," ujar Sandiaga Uno.

Bamsoet menanyakan kepada Sandiaga Uno apakah dirinya merasa kapok untuk berpolitik.

"Kalau saya melihat ini sebagai jalur pengabdian. Saya melihat bahwa politik ini sesuatu yang mestinya kita gunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki dan membangun bangsa, jadi kalau untuk kebaikan dan membangun bangsa ya tidak boleh kapok" pungkasnya.**(Andriana/Mantra Sukabumi)

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x