Hadir dalam Rakornas Penanggulangan Bencana BNPB 2021, Luhut Binsar Panjdaitan Beri 6 Arahan

5 Maret 2021, 11:30 WIB
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram.com/@luhut.pandjaitan/

PR SUMEDANG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana tahun 2021 yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada Rabu, 3 Maret 2021.

Rencananya Rakornas PB BNPB ini akan diselenggarakan selama lima hari, yaitu pada 3 – 5 Maret dilanjutkan 8 – 9 Maret 2021 di Hotel Sari Pacific,Jakarta Pusat.

Pada hari kedua Kamis, 04 Maret 2021, Rakornas Penanggulangan Bencana ini mengusung materi “Penanggulangan Bencana Geologi (Gempabumi, Tsunami dan Erupsi Gunungapi).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat, 5 Maret 2021: Utang Virgo Makin Menumpuk, Pisces Bakal Nabung Besar

Dikutip PikiranRakyat-sumedang.com dari situs resmi BNPB pada Jumat, 5 Maret 2021, hari kedua Rakornas itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Kepala Badan Geologi ESDM Eko Budi Lelono, Kepala BPPT Hamman Riza, perwakilan kementrian PUPR serta Lembaga-lembaga terkait.

Hadir pada hari kedua Rakornas yang digelar oleh BNPB, Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sedikitnya enam rekomendasi penanggulangan bencana gempa bumi dan potensi tsunami.

Pertama, bahwa implementasi penanggulangan bencana sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2019 harus dilakukan secara nyata.

Baca Juga: Gantikan Ji Soo, Na In Woo Dikabarkan Dilirik KBS untuk Perankan On Dal di River Where the Moon Rises

Dia juga meminta agar kolaborasi Kementrian/Lembaga dan pemerintah daerah meningkatkan kolaborasi dalam penanganan bencana dengan faktual dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

“Implementasi Perpres ini menjadi sangat penting. Kerja sama di anatara kita semua antara Kementrian/Lembaga itu betul-betul saya tekankan harus bisa berjalan,” tegas Luhut.

Kedua, penguatan jaringan komunikasi dan informasi harus dijalankan secara sistematis, intensif dan berkelanjutan hingga ke tingkat terendah dengan potensi rawan bencana tsunami tingkat tinggi.

Baca Juga: Lee Ji Ah akan Muncul Kembali di Episode Terbaru Penthouse Season 2 Pekan Ini

Dia meminta peran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) denga BNPB yang sudah berjalan dengan baik agar bisa diteruskan jangan sampai terhenti.

“Ini semua sudah disusun, saya senang bahwa BMKG dan juga dengan BNPB sudah kerja bahu-membahu dengan Pemerintah Daerahnya. Tapi ini terus kita Exercise dan jangan sampai terhenti,’ lanjutnya.

Ketiga, masyarakat Indonesia harus mengetahui informasi mengenai potensi dan tingkat kerawanan gempa dan tsunami pada tiap daerah yang bersumber dari lempengan megathrust 13 segmen dan sesar aktif 295 segmen.

Baca Juga: Detik-detik Tsunami Hantam Selandia Baru, Warga Sempat Melarikan Diri ke Tempat Tinggi

“Saya minta supaya kita semua melihat ada sumber gemba megathrust 13 segmen. Saya kira bisa dibaca,” katanya.

Keempat, dalam penanganan teknis kebencanaan, dia meminta agar kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus ditingkatkan.

Selain itu, Menko Luhut menilai bahwa peran pemerintah daerah sangat menentukan. Tanpa peran daerah, maka pemerintah pusat tidak akan sempurna dalam menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Kalah di Kandang, Liverpool Tertahan di Posisi Tujuh Klasemen Sementara

“Jangan pemerintah daerah berfikir bahwa ini tugas pemerintah pusat. Tidak, tanpa bapak-bapak dan ibu-ibu di daerah, maka pemerintah pusat tidak akan sempurna bagaimana melakukan mobilisasi kekuatan di daerah,” jelas Luhut.

Kelima, Luhut meminta infrastruktur sistem peringatan dini agar lebih ditingkatkan dan memenuhi standar serta dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Dia juga menambahkan, bahwa apabila infrastruktur sistem peringatan dini tersebut dapat diproduksi menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di tanah air.

Baca Juga: Ngeri! Tentara Myanmar Gunakan TikTok untuk Ancam Warga yang Menentang Kudeta Militer

“Kita dorong kemarin. Saya sudah minta ke Menteri Keuangan untuk kiranya mempercepat melengkapi peralatan,’ ucap Menko Luhut.

“Jangan semua Impor saja, Sehingga juga ciptakan lapangan kerja,” tambahnya.

Terakhir, Menko Luhut memberikan peringatan kepada beberapa daerah seperti Mentawai, Bengkulu, Lampung, Selat Sunda-Banten, Selatan Bali, Sulawesi Utara-Laut Maluku, Sorong dan Lembang.

Baca Juga: Usai Terlibat Skandal Bullying, Akhirnya Ji Soo Resmi Didepak dari Drakor River Where the Moon Rises

“Tolong kepala daerah waspada. Tapi bukan berarti yang lain aman,’ tegas Menko Luhut.

Rakornas Penanggulangan Bencana ini digelar secara tatap muka bagi para narasumber dan melalui media daring bagi para peserta. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler