Tak Melulu Berdampak Buruk, Stres Ternyata Dapat Berikan Kebaikan untuk Tubuh

- 18 Januari 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi stres.*
Ilustrasi stres.* /Pixabay/Gerd Altman

PR SUMEDANG - Kebanyakan orang percaya bahwa stres tidak sehat bagi tubuh dan memberikan kesan negatif.

 

Namun, stres ternyata tidak selalu tentang hal buruk. Hal itu diungkapkan oleh Richard Shelton, MD, wakil ketua penelitian di Departemen Psikiatri di Universitas Alabama Birmingham.

Stres merupakan respons melawan dari tubuh yang dimaksudkan untuk melindungi, bukan berbahaya.

Baca Juga: Singgung Ramalan Mbak You Soal Jokowi Lengser di 2024, Deddy Corbuzier: Itu Pemilu Namanya!

Namun, saat stres mulai parah atau kronis dan membuat kita tak terkendali, hal itulah yang bisa memberikan dampak negatif untuk kesehatan tubuh.

Di bawah ini merupakan 5 alasan stres menjadi baik untuk tubuh dan otak, dikutip PikiranRakyat-Sumedang.com dari Healthline.

1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Dr. Shelton mengungkapkan, saat tubuh merespons stres, tubuh justru mempersiapkan diri untuk kemungkinan cedera atau infeksi lebih lanjut.

Baca Juga: Drama 'Dear.M' Segera Tayang, Intip Jaehyun NCT hingga Lee Jinhyuk UP10TION Jadi Mahasiswa Menawan

"Salah satu cara melakukannya adalah dengan memproduksi interleukin ekstra — bahan kimia yang membantu mengatur sistem kekebalan — menyediakan setidaknya dorongan pertahanan sementara," kata Dr. Shelton.

Penelitian pada hewan juga mendukung gagasan ini: Sebuah studi Stanford tahun 2012 menemukan bahwa membuat tikus percobaan mengalami stres ringan menghasilkan "mobilisasi besar-besaran" dari beberapa jenis sel kekebalan dalam aliran darah mereka.

Baca Juga: Mengenal Cyberchondria, Gangguan Mental Gegara Sering 'Googling' Gejala Penyakit di Internet

2. Membantu Meningkatkan Kekuatan Otak

Stres tingkat rendah merangsang produksi bahan kimia otak yang disebut neurotrofin, dan memperkuat hubungan antar neuron di otak.

Faktanya, ini mungkin mekanisme utama di mana olahraga (pemicu stres fisik) membantu meningkatkan produktivitas dan konsentrasi, kata Dr. Shelton.

Stres psikologis jangka pendek, tambahnya, juga bisa memiliki efek serupa. Selain itu, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa respons tubuh terhadap stres dapat meningkatkan memori dan skor pembelajaran untuk sementara waktu.

Baca Juga: UPDATE: 36 Jenazah Longsor di Sumedang Telah Ditemukan, 4 Masih dalam Proses Pencarian

 

3. Menjadikan Lebih Tangguh

Belajar menghadapi situasi stres dapat membuat situasi masa depan lebih mudah dikelola, menurut banyak penelitian tentang ilmu ketahanan.

Itu adalah ide di balik pelatihan Navy SEAL, kata Dr. Shelton — meskipun Anda juga pasti bisa mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang tidak terlalu ekstrem.

"Pemaparan berulang ke peristiwa stres memberi (SEAL) kesempatan untuk mengembangkan rasa kontrol fisik dan psikologis, jadi ketika mereka benar-benar bertempur, mereka tidak hanya berhenti," katanya.

Baca Juga: UPDATE: 36 Jenazah Longsor di Sumedang Telah Ditemukan, 4 Masih dalam Proses Pencarian

 

4. Beri Motivasi untuk Sukses

Stres yang baik, juga dikenal dalam komunitas ilmiah sebagai eustress, mungkin hanya hal yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja.

"Pikirkan tenggat waktu: Ini menatap wajah Anda, dan itu akan merangsang perilaku Anda untuk benar-benar mengelola situasi secara efektif, cepat, dan lebih produktif," kata Dr. Shelton.

Kuncinya, katanya, adalah memandang situasi stres sebagai tantangan yang dapat Anda hadapi, bukan penghalang yang luar biasa dan tidak dapat dilewati.

Baca Juga: 4 Teknik Pernapasan Terbaik agar Tidur Nyenyak Seperti Bayi, Salah Satunya Teknik 4-7-8a

Eustress juga dapat membantu Anda memasuki keadaan "mengalir", kesadaran yang meningkat dan penyerapan total ke dalam suatu aktivitas, menurut penelitian dari psikolog Mihaly Csikszentmihalyi.

Arus dapat dicapai di tempat kerja, dalam olahraga, atau dalam usaha kreatif (seperti memainkan alat musik), dan Csikszentmihalyi berpendapat bahwa aliran itu sebagian besar didorong oleh tekanan untuk sukses.

5. Meningkatkan Perkembangan Anak

Calon ibu sering kali khawatir bahwa kecemasan mereka sendiri akan berdampak negatif pada bayinya yang belum lahir — dan itu bisa terjadi, jika terus-menerus.

Baca Juga: 4 Orang Ditemukan, Total Korban Meninggal Tertimbun Longsor di Cimanggung Jadi 36 Orang

Tetapi studi Johns Hopkins tahun 2006 menemukan, kebanyakan anak dari wanita yang melaporkan tingkat stres ringan hingga sedang selama kehamilan sebenarnya menunjukkan keterampilan motorik dan perkembangan yang lebih besar pada usia 2 tahun dibandingkan dengan ibu yang tidak stres.

Satu pengecualian, anak-anak dari wanita yang menganggap kehamilan mereka lebih negatif daripada positif memiliki kapasitas perhatian yang sedikit lebih rendah.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah