Revitalisasi Pasar Tradisional di Jawa Barat. Berapa Anggaran yang Sudah Digelontorkan Pemerintah Jawa Barat?

- 5 Maret 2022, 10:05 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengunjungi salah satu los pasar di Kabupaten Cirebon yang sudah direvitalisasi. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 229,7 miliar untuk revitalisasi 21 pasar tradisional di Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengunjungi salah satu los pasar di Kabupaten Cirebon yang sudah direvitalisasi. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 229,7 miliar untuk revitalisasi 21 pasar tradisional di Jawa Barat. /Humas Pemprov Jabar/

SUMEDANGKLIK – Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kembali melakukan revitalisasi pasar tradisional di Jawa Barat. Kali ini, giliran dua pasar di Kabupaten Cirebon yang direvitalisasi.

Dua pasar yang dilakukan revitalisasi itu yakni Pasar Pasalaran dan Pasar Kue Weru. Namun, tentunya dalam melakukan revitalisasi pasar ini tidak sedikit anggaran yang digelontorkan pemerintah.

Hal itu untuk menunjang kenyamanan para pedagang dan konsumen yang berbelanja.

Baca Juga: Mengenal Quotex, Aplikasi Trading Binary Option Ilegal yang Digunakan Doni Salmanan

Lantas berapakah anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk merevitalisasi dua pasar tradisional di Kabupaten Cirebon itu?

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, revitalisasi dua pasar tradisional di Kabupaten Cirebon ini tentunya tidak sedikit. Diketahui, anggaran untuk revitalisasi Pasar Pasalaran menelan biaya Rp 9,2 miliar sedangkan revitalisasi Pasar Kue Waru sebesar Rp 13,5 miliar.

Sementara di 2022 ini, akan ada satu unit pasar yang akan direvitalisasi dengan dana Rp 4 miliar.

Baca Juga: Selamat! BTS Pecahkan 3 Rekor Dunia Baru untuk Grup Musik dengan Pengikut Terbanyak di Medsos

Sejauh ini, dari 25 pasar yang ditargetkan direvitalisasi, sebanyak 21 pasar sudah direvitalisasi dengan total dana sebesar Rp 229,7 miliar dari bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, melalui program Pasar Rakyat Jabar Juara, dirinya mengharapkan tidak ada lagi pasar tradisional di Jawa Barat yang kondisinya kumuh dan semrawut.

Dengan begitu berbelanja akan semakin nyaman dan menjadi harapan bagi masyarakat golongan menengah ke atas.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Sabtu 5 Maret 2022, Andin dan Aldebaran Masih Kritis, Bagaimana Nasib Si Balon Biru?

"Saya bercita-cita semua pasar tradisional di Jawa Barat tidak ada lagi yang kumuh dan semrawut. Saya juga senangnya ke pasar tradisional karena pemilik tokonya adalah masyarakat umum bisa sambil berdialog dan tawar menawar, di situlah letak kearifan lokalnya,” tutur Ridwan Kamil.

“Syaratnya pasarnya bersih dan rapi sehingga golongan masyarakat menengah atas makin ramai ke pasar tradisional," ungkap Ridwan Kamil menambahkan.

Dirinya berkomitmen akan terus memperbaiki pasar agar ekonomi rakyat jadi nomor satu lagi pasca-pandemi Covid-19.

Baca Juga: Presiden Ukraina Mencoba untuk Memprovokasi Negara Bekas Pecahan Uni Soviet dalam Konflik dengan Rusia?

Istimewa dari Pasar Pasalaran yaitu sudah memiliki sistem pembayaran nontunai. Pengelola pasar bekerja sama dengan Bank Indonesia dan bank BJB menyediakan pembayaran melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Dengan transaksi menggunakan QR Code ini, pembeli bisa lebih cepat, aman, dan mudah dalam melakukan pembayaran di pasar yang memiliki 1.400 los pedagang itu.

"Ini menjadi target kedua di mana masyarakat tidak lagi bayar tunai tapi nontunai lewat QRIS yang akan jadi standar baru," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Daun Kemangi Berguna Untuk Mengatasi Stress, Ini Penjelasannya!

Menurut dia, saat ini masyarakat rata-rata sudah menggunakan telepon pintar dan paham dunia digital. Di sinilah Bank Indonesia maupun Bank BJB harus mengambil peran memanfaatkan potensi tersebut dalam transaksi digital. Ridwan Kamil berharap, secara bertahap transaksi digital ini menjadi kebiasaan baru di masyarakat.

"Hari ini semua orang pegang handphone dan paham digital, semoga QRIS ini menjadi kebiasaan baru di masyarakat dalam bertransaksi," ungkap Ridwan Kamil. ***

Editor: Ecep Sukirman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah