Network
SUMEDANGKLIK - Target pendapatan pajak daerah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ternyata belum seluruhnya terpenuhi.
Dari 10 mata pajak yang dikelola Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bandung, ternyata banyak potensi yang belum tergali karena objek pajak belum ditetapkan jadi wajib pajak.
Padahal di tahun 2022 ini, dari 10 mata pajak yang dikelola Bapenda tersebut, ditargetkan sekitar Rp 700 miliar harus masuk menjadi pendapatan daerah.
Kepala Bapenda Kabupaten Bandung, Erwan K Hermawan mengatakan, banyak upaya yang telah dilakukannya untuk mendongkrak pendapatan daerah, diantaranya intensifikasi penagihan, intesifikasi pendataan, dan intensifikasi berkaitan data yang ada di Bapenda dan melakukan kroscek ke wajib pajak.
Baca Juga: Dajjal dan Konflik Rusia-Ukraina Satu Paket Pertanda Akhir Zaman, Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
“Itu berdasarkan informasi yang masuk dari petugas kita di lapangan maupun dari siapapun yang memberikan masukan informasi kepada kita,” ujar Erwan, di Soreang, Kamis 3 Maret 2022.
Upaya lainnya, kata Erwan, yaitu melaksanakan ektensifikasi, di antaranya melaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung.
“Upaya-upaya penagihan kita butuh peran dari Kejaksaan, dengan harapan penagihan lebih efektif dan efisien, walaupun kegiatannya skala kecil. Tetapi bisa menghasilkan pendapatan atau pemasukan untuk pajak daerah,” kata Erwan.
Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, berupaya terus melakukan optimalisasi potensi pendapatan daerah melalui Forum Perangkat Daerah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Bandung.
