Gibran Ditemukan Meninggal Saat Berenang di Pantai Selatan Sukabumi

9 Mei 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi korban tenggelam karena terbawa arus./ /Tumisu/Pixabay

SUMEDANGKLIK - Diduga akibat tidak mengindahkan imbauan petugas penjaga pantai dan tidak memperhatikan rambu larangan berenang, tiga wisatawan tenggelam di Pantai Selatan, Sukabumi.

Kejadian nahas tersebut terjadi selama musim libur Lebaran 2022. Para korban itu tenggelam saat berenang di wilayah Pantai Selatan.

Dikutip dari antaranews yang bersumber dari pihak kepolisian Sukabumi, tiga wisatawan tersebut yakni Gibran, 7 tahun, warga Kampung Nyalindung, Kecamatan Cicurug, yang tenggelam di Pantai Rawakalong, Kecamatan Palabuhanratu pada Rabu 4 Mei 2022.

Baca Juga: Sekitar 46 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jabodetabek, Menhub Imbau Ini

Jasad Gibran ditemukan pada Kamis, 5 Mei 2022.

Kemudian, korban tenggelam lainnya yaitu Moh Fajar Risky wisatawan asal Kampung Pancoran, RT 02/06, Kota Depok.

Korban Fajar, tenggelam di Pantai Cibuaya, Desa Pangumbahan, pada Sabtu 7 Mei 2022.

Selanjutnya, Yoga Pamungkas, wisatawan asal Kampung Cibadakpondok, RT 002, RW 001, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia, Terjadi Penurunan Kasus Aktif Harian Covid-19

Yoga tenggelam di Pantai Kebonkalapa Karanghawu pada Kamis 5 Mei 2022 dan jasadnya baru ditemukan pada Minggu, 8 Mei 2022.

Kasatpolairud Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar mengatakan, setelah jasad para korban berhasil ditemukan, kemudian langsung diserahkan kepada pihak keluarga korban untuk dimakamkan.

"Seluruh jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Selain yang meninggal tim SAR gabungan pun berhasil menyelamatkan nyawa wisatawan yang tenggelam di beberapa titik objek wisata pantai selatan ini," kata Tenda.

Baca Juga: Alami Perut Kembung, Inilah Buah-buahan dan Sayuran yang Bisa Kurangi Gejala Perut Kembung

Menurut Tenda, kecelakaan laut yang menimpa para wisatawan tersebut penyebabnya tidak mengindahkan imbauan dari petugas penjaga pantai dan tidak memperhatikan rambu larangan.

Antara lain, nekat berenang di lokasi rawan seperti berombak tinggi dan memiliki arus bawah laut yang deras serta nekat berenang di lokasi terlarang.

Selama pengamanan objek wisata, lanjut Tenda, pihaknya bersama petugas lain tidak henti-hentinya memberikan imbauan bahkan peringatan keras tidak berenang di lokasi rawan dan saat laut sedang pasang.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Arus Mudik Bawa Berkah Ekonomi Pelintasan

Akan tetapi, karena membludaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata pantai itu, banyak dari wisatawa yang tidak mematuhi peraturan.

"Meskipun saat ini jumlah wisatawan yang masih bertahan di objek wisata Pantai Selatan Kabupaten Sukabumi sudah jauh berkurang, tetapi personel keamanan gabungan yang dibantu relawan masih tetap bersiaga," ucap dia.

Tenda pun mengapresiasi tim SAR gabungan dan berbagai lembaga dan relawan lainnya yang telah membantu pihaknya selama Operasi Ketupat Lodaya 2022.

Baca Juga: Diduga Terkena Hepatitis Misterius, Seorang Anak Perempuan di Tulungagung Jawa Timur Meninggal

"Khususnya di objek wisata Pantai Selatan yang telah memberikan berbagai pelayanan serta bantuan lainnya kepada wisatawan," tutur Tenda. ***

Editor: Ecep Sukirman

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler