SUMEDANGKLIK – Jalur kereta api komersial Cibatu-Garut telah resmi dapat dioperasionalisasikan. Diharapkan, dengan diresmikannya jalur tersebut, mampu mendongkrak perekonomian warga sekaligus mempercepat mobilisasi.
Jalur kereta api sepanjang 19,5 kilometer yang direaktivasi itu, diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri BUMN Erick Thohir, pada Kamis 24 Maret 2022.
"Jalur kereta Cibatu-Garut hingga Bandung dan Jakarta, sudah berfungsi lagi setelah puluhan tahun berhenti," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Baca Juga: Fakta! Persib Bandung Tak Pernah Kebobolan Di Tiga Pertandingan Terakhir Melawan Persik Kediri
Dengan beroperasinya jalur Cibatu-Garut ini, gubernur meyakini pergerakan manusia dan barang, akan lebih cepat. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya perekonomian warga juga sebagai infrastruktur pendukung pariwisata di Kota Dodol.
"Ini menandakan pergerakan manusia dan barang bisa lebih cepat dan bebas dari kemacetan," ujarnya.
Untuk diketahui, jalur kereta api Cibatu-Garut ini sempat berhenti beroperasi pada 1982. Jalur legendaris yang pertama kali dibangun pada zaman kolonial Belanda ini, sempat dirasakan oleh komedian asal Inggris Charlie Chapline.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Minyak Goreng, Pemprov Jabar Akan Luncurkan Aplikasi Ini, Kapan Bisa Digunakan?
Jalur kereta api yang mendapat julukan Switzerland van Java yang disematkan pada Garut karena keindahan alamnya kala itu menjadi magnet bagi siapapun untuk berkunjung.
Kini, di sepanjang jalur tersebut masih bisa dinikmati indahnya hamparan sawah, pegunungan, lembah, sungai, meski sudah tidak seeksotis seperti dulu.
Ridwan Kamil juga sempat merasakan jalur Cibatu-Garut awal tahun lalu saat pengecekan akhir sebelum dioperasikan secara resmi.
Baca Juga: Persib Bandung: Tiket AFC Cup Lebih Realistis Jadi Target, Ketimbang Juarai Liga 1 BRI 2021-2022
Baca Juga: Seorang Ibu Anak Dua Asal Korea Disangka Gadis, Dikerumuni Remaja Saat ke AS
Ia berharap, moda transportasi kereta api menjadi pilihan utama masyarakat seiring jalur lainnya yang akan di-reaktivasi dan pembangunan jalur baru. Transportasi berbasis kereta api selain efisien, juga efektif menekan tingkat polusi dan kemacetan di jalur arteri.
"Jadi di masa depan harus lebih seimbang transportasi berbasis kereta dibanding mobil," ucapnya. ***