SUMEDANGKLIK – Selama penanganan wabah Covid-19, sebanyak 200 tenaga kesehatan di Jawa Barat meninggal. Tenaga kesehatan yang meninggal itu mulai dari dokter, perawat, hingga tenaga ahli.
Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Musyawarah Daerah Ke-IV DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kota Depok.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghormatan yang luar biasa dari mulai membangun monumen (Monumen Perjuangan Covid-19 Jawa Barat) yang diresmikan Bapak Wakil Presiden. Tercatat nama-nama insan kesehatan yang gugur melawan Covid-19," ungkap Uu.
Baca Juga: Seorang Batita di Subang Idap Penyakit Hirschsprung, Polres Subang Berikan Santunan
Dia juga mengapresiasi kepada seluruh para tenaga kesehatan di Jawa Barat, yang hingga saat ini terus berjibaku berjuang melawan pandemi Covid-19 dan menunaikan tugasnya secara profesional.
Uu menuturkan, profesi perawat di masa pandemi memberikan kontribusi penting dalam penanganan di Indonesia, khususnya Jawa Barat sebagai garda terdepan. Hal itu sekaligus palang pintu terakhir dalam pelayanan kesehatan.
“Jawa Barat kehilangan sampai 200-an tenaga kesehatan, dokter, perawat sampai tenaga ahli yang gugur syahid di medan perang melawan virus Covid-19. Ini adalah kehilangan yang sangat besar,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Janji David da Silva di Dua Laga Sisa Terakhir Persib Bandung
Pandemi Covid-19 yang dialami seluruh dunia termasuk Indonesia, merupakan hal baru dalam dunia medis. Oleh karena itu, Uu berharap seluruh insan-insan kesehatan yang tergabung dengan PPNI mampu meningkatkan kapasitas diri dengan menambah keilmuan dan keahlian.