PR SUMEDANG - Untuk pertama kalinya, Paus Fransiskus menyebutkan bahwa 'Muslim Uighur China' sebagai orang yang "teraniaya".
Paus Fransiskus merupakan pemimpin Gereja Katolik di dunia sekaligus Kepala Negara Kota Vatikan.
Dilansir Pikiran Rakyat Sumedang dari laman Reuters pada Rabu, 25 November 2020, bahwa Paus Fransiskus menjelaskan pernyataan tersebut dalam sebuah buku yang berjudul "Let Us Dream: The Path to A Better Future".
Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!
Diketahui, sebetulnya hal tersebut telah didesak oleh aliansi HAM dunia agar segera dilakukan oleh Paus Fransiskus.
Imam besar Vatikan tersebut juga menjelaskan bahwa di masa pandemi Covid-19, pemerintah harus mempertimbangkan secara permanen dalam menetapkan pendapatan dasar secara umum.
Buku yang berjudul "Let Us Dream: The Path to A Better Future" berisi 150 halaman yang ditulis oleh penulis biografi Austen Ivereigh.
Dalam buku tersebut, Paus Fransiskus juga menyampaikan tentang perubahan ekonomi, sosial dan politik yang diperlukan untuk mengatasi ketidaksetaraan usai pandemi Covid-19 di dunia berakhir.
Baca Juga: Tak Follow Instagram Rossa Karena Takut Tergoda, Deddy Corbuzier: Ocha Terlalu Cantik!