Jalan Kaki, Jogging, Yoga, dan Latihan Kekuatan Efektif Meningkatkan Kesehatan Mental

- 18 Februari 2024, 08:15 WIB
Seorang perempuan berolahraga jalan santai atau jogging di jogging track kawasan Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalbar, Jumat (9/10). Menurut sejumlah ahli kesehatan, jogging dapat mencegah beberapa penyakit, diantaranya serangan jantung, stroke, kencing manis, osteoporosis, depresi dan kanker.
Seorang perempuan berolahraga jalan santai atau jogging di jogging track kawasan Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalbar, Jumat (9/10). Menurut sejumlah ahli kesehatan, jogging dapat mencegah beberapa penyakit, diantaranya serangan jantung, stroke, kencing manis, osteoporosis, depresi dan kanker. /FOTO: ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/

SUMEDANG BAGUS -  Depresi, atau gangguan depresi mayor (MDD), sering kali memerlukan pendekatan pengobatan yang komprehensif. Selain obat-obatan dan psikoterapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa aktivitas fisik dalam bentuk olahraga tertentu juga dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif. Apa saja bentuk olahraga yang bisa menjadi bagian dari pengobatan depresi?

Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti mengidentifikasi beberapa bentuk olahraga yang memiliki potensi setara dengan terapi dalam mengatasi depresi terkait dengan aktivitas fisik. Jalan kaki, jogging, yoga, tai chi, olahraga aerobik, dan latihan kekuatan disebut-sebut sebagai bentuk olahraga yang dapat memberikan manfaat signifikan untuk kesehatan mental.

Menurut para peneliti, intensitas aktivitas tersebut secara langsung berkaitan dengan tingkat peningkatan gejala depresi. Bahkan, olahraga dengan intensitas rendah seperti jalan kaki atau yoga telah terbukti memberikan manfaat yang signifikan.

Baca Juga: Sinergi Makanan: Kombinasi yang Maksimalkan Manfaat Nutrisi bagi Tubuh

"Olahraga adalah pengobatan yang efektif untuk depresi, dengan jalan kaki atau jogging, yoga, dan latihan kekuatan lebih efektif daripada olahraga lainnya, terutama ketika intensitasnya tinggi. Yoga dan latihan kekuatan ditoleransi dengan baik dibandingkan dengan perawatan lainnya. Olahraga tampaknya sama efektifnya untuk orang dengan dan tanpa penyakit penyerta dan dengan tingkat depresi awal yang berbeda," kata para peneliti.

Meskipun banyak orang merespons positif terhadap pengobatan dengan obat dan psikoterapi, terdapat kelompok yang resisten terhadap pengobatan tersebut. Oleh karena itu, olahraga dianggap sebagai bagian penting dari pengobatan depresi.

Para peneliti menyarankan agar olahraga dipertimbangkan bersama intervensi tradisional sebagai bagian inti dari pengobatan depresi. Dalam hal ini, olahraga bisa menjadi pilihan yang lebih mudah diakses dan dapat dijadikan langkah pertama bagi banyak orang yang mengalami depresi.

"Jika olahraga itu adalah pil, itu akan laku keras," ujar Dr. Michael Noetel, penulis utama studi. Meskipun hasil studi ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai bias eksperimental, namun penting untuk mempertimbangkan olahraga sebagai bagian integral dari panduan praktik klinis untuk depresi, terutama olahraga intensitas tinggi.***

Editor: Helmi Surya

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x