Network
SUMEDANG BAGUS - Menurut Studi Consumer Payment Attitude Visa 2022, masyarakat Indonesia optimis bahwa negara tersebut dapat menjadi masyarakat tanpa uang tunai (cashless society) pada tahun 2030, bahkan lebih cepat.
Tiga dari lima responden survei tersebut percaya bahwa Indonesia dapat menuju cashless society pada tahun 2030. Lebih dari dua dari tiga masyarakat Indonesia telah mencoba menggunakan pembayaran non-tunai, dan banyak orang di kota-kota besar, terutama Jakarta, telah dapat hidup tanpa uang tunai selama satu minggu penuh.
Visa Indonesia telah menggencarkan layanan Visa Contactless untuk mendorong Indonesia menuju cashless society. Layanan ini memungkinkan masyarakat untuk melakukan transaksi tanpa perlu memasukkan kartu dan memasukkan PIN, tetapi cukup dengan menempelkan kartu.
Baca Juga: Indonesia Pastikan Juara Umum Di ASEAN Para Games
Metode pembayaran kartu contactless telah menjadi populer di banyak negara di seluruh dunia, dan adopsi pembayaran kartu contactless telah mencapai lebih dari 90% dari semua transaksi tatap muka Visa di lebih dari 20 negara.
Fitur contactless card Visa menawarkan kemudahan dalam pembayaran hanya dengan mengetuk kartu selama 1-2 detik. Karena menggunakan Near Field Communication (NFC), tidak tergantung pada jaringan internet, sehingga transaksi menjadi lebih cepat dan praktis.
Studi Visa juga menemukan bahwa satu dari tiga konsumen Indonesia telah menggunakan contactless card, terutama dari kalangan milenial, generasi X, dan masyarakat kaya. Minat untuk menggunakan kartu contactless dari non-pengguna juga cukup besar, mencapai 84%.
Visa memiliki fitur Visa Transaction Control yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol penggunaan kartu, seperti membatasi penggunaan Visa di e-commerce atau menonaktifkan penggunaan pada jam tertentu. Visa berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam digitalisasi pembayaran dan keuangan, serta berupaya melindungi data pengguna.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun
Visa menegaskan komitmennya untuk membantu Indonesia menjadi cashless society sesuai dengan arahan pemerintah dan untuk tidak tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.***
