Sejarah Sumedang dan Penyerahan Mahkota Binokasih

- 9 November 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi sejarah.
Ilustrasi sejarah. /pexels

PR SUMEDANG - Kerajaan Sumedang Larang semakin dikenal dalam panggung sejarah Nasional Indonesia, khususnya di Tanah Parahiyangan, setelah berakhirnya Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda pada tahun 1580.

Kemunduran Kerajaan Sunda ini, selain kelemahan dalam sistem pemerintahan tentunya disebabkan mulai masuknya Islam di Pulau Jawa bagian barat yang dilakukan Sunan Gunung Jati Cirebon.

Ketika Kerajaan Pajajaran di ambang keruntuhan, terjadi penggantian pimpinan tertinggi tahta pada Kerajaan Sumedang Larang dari Ratu Pucukumum kepada Prabu Geusan Ulun.

Baca Juga: Korban Kebakaran di Kabupaten Sumedang Dapat Bantuan dari Baznas

Pada waktu itu Prabu Geusan Ulun langsung menyatakan dirinya sebagai Nalendra (penguasa penerus) atas Pajajaran.

Prabu Geusan Ulun melanjutkan kekuasaan atas daerah bawahannya yang meliputi seluruh Jawa Barat, kecuali Banten dan Jakarta masa lalu.

Peralihan kekuasaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedang Larang secara simbolis dilakukan dengan penyerahan mahkota emas Kerajaan Pajajaran kepada Prabu Geusan Ulun.

Baca Juga: Teater Gulamsaka Tanjungsari Sumedang Suguhkan Karya Syair Kemelaratan

Ini berarti, Kerajaan Sumedang Larang adalah penerus kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda.

Halaman:

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: Buku Sumedang Heritage The Center Of West Java Cultural


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah