Akan tetapi, sebagian orang tua mungkin menjadi terlalu khawatir dengan kondisi ini dan berusaha secepatnya mencari cara untuk memperbaiki atau mencegah kaki bayi bengkok.
Salah satu cara yang umum dilakukan dan dipercaya dapat mencegah kaki bengkok adalah dengan membedong bayi.
Konon katanya, balutan kain atau lampin di tubuh bayi ini akan membuat kakinya menjadi lurus, sehingga risiko kaki bayi bengkok pun bisa dihindari.
Namun, faktanya, membedong bayi terlalu ketat justru bisa meningkatkan risiko terjadinya dislokasi panggul.
Bahkan, membedong saat bayi sudah aktif bergerak dan berguling juga bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian mendadak.
Sindrom kematian mendadak bisa terjadi ketika bayi terguling dengan posisi tengkurap dan ia tidak mampu kembali ke posisi semula akibat balutan bedong pada anggota geraknya yang terlalu kuat. Pada akhirnya, ini akan menyebabkan bayi kesulitan bernapas
Selain itu, jika balutan bedong terlalu longgar, sisa kain yang terlepas juga bisa menutupi hidung dan mulut yang merupakan jalan napas bayi.
Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui cara membedong bayi yang benar dan waktu yang tepat untuk menghentikan kegiatan ini, sehingga Si Kecil dapat terhindar dari risiko-risiko yang tadi disebutkan.
Baca Juga: Amankah Jika Si Kecil Tidak Berselera Makan Nasi? Berikut Penejelasannya