Network
SUMEDANGKLIK – Terkait penetapan Bupati Bogor Ade Yasin menjadi tersangka dalam kasus suap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menambah deretan kepala daerah di Indonesia yang terjerat dugaan kasus korupsi.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri prihatin karena masih ada kepala daerah yang tidak amanah dalam mengelola anggaran negara.
Untuk diketahui, Ade Yasin ditetapkan sebagai tersangka bersama tujuh orang lainnya.
Baca Juga: Bupati Bogor Terciduk OTT KPK, Begini Tanggapan Ridwan Kamil Kepada Kepala Daerah
Mereka yakni, Sekretaris Dinas PUPR Bogor, Maulana Adam, Kasubid Kas Daerah BPKAD Bogor Ihsan Ayatullah, serta PPK pada Dinas PUPR Bogor, Rizki Taufik. Mereka ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.
Sedangkan empat tersangka lainnya merupakan pihak penerima suap yaitu pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat, Anthon Merdiansyah, Arko Mulawan, Hendra Nur Rahmatullah Karwita, dan Gerri Ginanjar Trie Rahmatullah.
Mereka diduga telah bersepakat jahat untuk mengurus laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Bogor tahun anggaran 2021.
Baca Juga: Tinjau Gunung Anak Krakatau, Kepala BNPB Imbau Masyarakat Tingkatkan Kesiapsiagaan
Diduga, terdapat temuan laporan keuangan yang janggal terkait proyek peningkatan jalan di Kabupaten Bogor. Hal itu berdampak pada predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Kabupaten Bogor.
