Waspada Gempa Meski Tak Berada di Zona Sesar

- 10 Januari 2024, 19:23 WIB
Pakar Geologi Unpad Dr. Ir. Ismawan. M.T.
Pakar Geologi Unpad Dr. Ir. Ismawan. M.T. /unpad.ac.id

SUMEDANG BAGUS -- Akhir-akhir ini, bencana gempa bumi mengguncang Indonesia khususnya Jawa Barat. Menyikapjnya, Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Dr. Ir. Ismawan. M.T., mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap bencana gempa bumi. Hal itu karena bencana gempa bumi tidak bisa diprediksi. Karenanta, mitigasi bencana gempa sangat diperlukan.

Ismawan menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di wilayah Sumedang beberapa waktu lalu disebabkan adanya pergerakan patahan aktif yang termasuk ke dalam jenis gempa tektonik. Peristiwa gempa bumi tersebut terjadi akibat pergerakan sesar yang selama ini belum terpetakan. Oleh sebab itu, Ismawan mengimbau agar masyarakat senantiasa sigap menyikapi peristiwa gempa bumi walaupun berada di daerah yang tidak pernah dipetakan ada patahan.

Baca Juga: 66 Sekolah Mengalami Kerusakan Akibat Gempa Sumedang

“Meskipun kita tidak berada di daerah yang selama ini sudah dipetakan, tetapi tetap harus waspada,” ujar Ismawan dalam Bincang Santai FTG yang disiarkan di Kanal YouTube Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran, pada Selasa 9 Januari 2024.

Ismawan juga menjelaskan, gempa bumi tektonik pada umumnya tidak menunjukan tanda-tanda dan terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu, penelitian untuk mengetahui lokasi dan letak sesar sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan. Untuk sesar yang sudah ditemukan pun, studi masih harus tetap dilakukan untuk menjelaskan arah sesar.

“Karena kalau ada gempa yang paling rusak itu sepanjang garis itu. Kalau sekitar-sekitarnya kalau gempanya tidak terlalu besar, meskipun merusak, goncangan saja mungkin tidak membuat infrastruktur yang cukup besar rusak,” kata Ismawan.

Selain itu, peristiwa gempa bumi juga biasanya selalu diikuti dengan gempa susulan dengan getaran yang lebih kecil dari gempa utama. Namun, bukan berarti bahaya dari gempa juga ikut berkurang.

“Karena pada saat gempa utama banyak infrastruktur yang sudah mulai rusak, sehingga mungkin digoyang sedikit saja bisa rusak. Jadi tidak bisa mengatakan bahwa gempa susulan lebih aman,” jelas Ismawan

Ismawan juga menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Kota Sumedang tersebut bukan karena aktivitas sesar Cileunyi-Tanjungsari yang sudah lebih dulu terpetakan dan terbukti merupakan patahan yang aktif. Namun, masyarakat khususnya di wilayah Jatinangor yang juga dilewati oleh sesar ini harus terus waspada.

Halaman:

Editor: B. Hartati

Sumber: Unpad.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x