Network
SUMEDANG BAGUS - Pengprov Persatuan Berkuda Seluruh Indonesia (Pordas) Jawa Barat tengah berupaya untuk mengembangkan potensi kuda-kuda lokal. Salah satunya caranya dengan menggelar kejuaran-kejuaraan lokal secara rutin, dan mengembangkan peternakan kuda yang berkualitas.
“Pordasi Jabar memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas kuda-kuda local, caranya yaitu dengan menggelar kejuaraan-kejuaraan skala kecil secara rutin di daerah-daerah yang memiliki lintasan pacuan kuda. selain itu, Pordasi juga ingin memperbaiki kualitas keturunan kuda local, dengan cara melakukan kawin silang antara kuda lokal dengan kuda luar yang unggul,” ujar Ketua Umum Pordasi Jabar, Ono Surono usai acara Pelantikan Pengurus Pengprov Pordasi Jabar Masa Bakti 2023-2027 di Aula Timur Gedung Sate, hari Sabtu (21/10).
Menurut Ono, cabang olahraga berkuda Jabar dikenal dengan prestasinya dipentas nasional. Salah satu buktinya yaitu gelar juara umum pada kejurnas equistrian yang berlangsung di Pulomas, Jakarta, bulan September lalu. Pada kejuaraan yang juga menjadi ajang babak kualifikasi PON XXI tersebut, Jabar meraih 5 medali emas 2 perak dan 3 perunggu.
Baca Juga: Hari Minggu, Trophy Experince PD U-17 Singgah di Dago Park dan Plaza Upakarti
“Keunggulan yang ada saat ini harus terus dipertahankan hingga pelaksanaan PON XXI mendatang. Yang pertama caranya dengan terus meningkatkan kemampuan joki-joki Jabar. Kedua, komunikasi dengan para pemilik kuda juga harus dijaga dengan baik, agar kebutuhan akan perawatan kudanya bisa tercukupi,” kata Ono.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, Pemda Provinsi Jabar memiliki komitmen untuk terus mengembangkan dan mendukung penyelenggaraan olahraga. Salah satunya, olahraga berkuda yang sudah menorehkan prestasi.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya selalu mendukung penyelenggaraan olahraga berkuda ini. Kami akan terus mendukung pengembangan fasilitas berkuda, pelatihan, dan kompetisi di Jawa Barat,” ucapnya.
Baca Juga: Pj Bupati Sumedang Berencana Jadikan Rumah Pintar Een Sukaesih sebagai Museum
