PVMBG Badan Geologi Cabut Rekomendasi Potensi Tsunami di Kawasan Gunungapi Ruang

- 21 April 2024, 15:48 WIB
Visual Gunungapi Ruang pada Minggu 21 April 2024 pukul 05.15 WITA
Visual Gunungapi Ruang pada Minggu 21 April 2024 pukul 05.15 WITA /PVMBG Badan Geologi

SUMEDANG BAGUS -- Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencabut rekomendasi potensi tsunami di kawasan Gunungapi Ruang Sulawesi Utara. Menurut Kepala PVMBG Badan Geologi, Hendra Gunawan, rekomendasi tersebut dicabut karena berdasarkan pengamatan, potensi erupsi besar pada Gunungapi Ruang menurun.

"Hasil pemantauan visual tanggal 21 April 2024 hingga pukul 12.00 WITA teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi maksimal 200 meter dari puncak dan tidak teramati adanya erupsi. Hal ini menunjukkan adanya penurunan aktivitas erupsi di Gunungapi Ruang," ujar Hendra dalam keterangan pers tertulisnya pada 21 April 2024.

Baca Juga: Dampak Erupsi Gunungapi Ruang Meluas, BNPB Maksimalkan Upaya Penanganan Darurat

Sementara itu, hasil pemantauan kegempaan pada 21 April 2024 periode 00.00-12.00 WITA, tercatat 25 kali gempa Vulkanik Dangkal dan 19 kali gempa Vulkanik Dalam di Gunungapi Ruang. Pemantauan kegempaan bisa kembali dilakukan karena Tim PVMBG-Badan Geologi-KESDM telah memasang 1 stasiun pemantauan berupa stasiun seismik di Pos PGA Ruang yang berjarak sekira 5 km dari puncak gunung tersebut.

Meski terjadi penurunan aktivitas erupsi, PVMBG belum menurunkan status tingkat aktivitas Gunungapi Ruang dari Level IV (Awas). Hal tersebut karena berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunungapi Ruang masih tinggi. Masih ada potensi bahaya berupa erupsi eksplosif yang menghasilkan lontaran batu pijar ke segala arah yang bisa diikuti dengan awan panas maupun erupsi efusif (aliran lava).

Pada tingkat aktivitas level Awas, Hendra pun mengingatkan agar masyarakat di sekitar Gunungapi Ruang dan pengunjung/ wisatawan tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 km dari pusat kawah aktif Gunungapi Ruang. Selain itu, masyarakat yang bermukim di wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 km direkomendasikan agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 6 km.

Hendra juga mengimbau agar masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, mewaspadai potensi lontaran batuan pijar dan luruhan awan panas (surge). Masyarakat juga diimbau untuk selalu menggunakan masker untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernafasan.

"Masyarakat di sekitar Gunungapi Ruang diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ruang, dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas Gunungapi Ruang melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id," katanya.

Ia juga merekomendasikan agar Pemerintah Daerah serta BPBD Provinsi dan Kabupaten senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung. "Tingkat aktivitas G. Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika
terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika
evaluasi berikutnya belum diterbitkan," tuturnya.

Halaman:

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x