14 Orang Meninggal Tertimbun Tanah Longsor di Tana Toraja

- 14 April 2024, 16:49 WIB
Dampak Longsor di Tana Toraja Sulawesi Selatan
Dampak Longsor di Tana Toraja Sulawesi Selatan /BNPB

SUMEDANG BAGUS -- Tragedi tanah longsor terjadi di Kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan pada Sabtu 13 April 2024. Setidaknya 14 orang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor tersebut.

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi pada wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil pada Sabtu pukul 22.30 WITA. Lokasi kejadian tanah longsor berada di dua titik yaitu Desa Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan dan Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale.

Baca Juga: Hujan Deras Timbulkan Pohon Tumbang dan Longsor di Jalan Sumedang-Wado

Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu 14 April 2024, rincian korban jiwa dalam peristiwa tersebut antara lain di Kecamatan Makale Selatan terdapat tiga warga meninggal dan satu orang dilaporkan hilang. Sementara itu, di Kecamatan Makale terdapat 11 orang meninggal dan dua orang luka-luka.

" Laporan hasil kaji cepat sementara mencatat kerugian materil yang disebabkan oleh longsor ini antara lain tiga unit rumah di Kecamatan Makale dan satu unit rumah di Kecamatan Makale Selatan tertimbun material longsor," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan pers tertulis pada Minggu 14 April 2024.

Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja bekerja sama dengan tim pencarian dan pertolongan masih melakukan upaya pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang. Tim reaksi cepat BPBD Tana Toraja juga melaksanakan asesmen serta melakukan upaya penanganan darurat.

Dalam upaya penanganan darurat tersebut, tim gabungan menghadapi kendala antara lain kondisi cuaca yang masih sering turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, medan yang sulit karena berada di daerah dataran tinggi hingga kurangnya penerangan pada malam hari. Keberadaan titik longsor di beberapa titik sepanjang jalan menuju Kecamatan Makale mengakibatkan jalan sulit dilalui kendaraan sehingga tim penanganan darurat harus berjalan kaki untuk mencapai lokasi.

"Kebutuhan mendesak tim gabungan hingga saat ini adalah alat berat untuk membuka akses jalan serta unit ambulance untuk mengevakuasi korban," ucap Abdul Muhari.***

Editor: B. Hartati


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x