Network
SUMEDANG BAGUS - Desa Kuro Tidur, Kabupaten Bengkulu Utara, baru-baru ini menjadi pusat perhatian masyarakat setempat dan media sosial karena aksi protes yang tidak biasa. Warga desa tersebut telah lama menderita akibat kondisi jalan rusak parah di wilayah mereka, yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.
Aksi protes tersebut dilakukan dengan cara yang kreatif dan menarik perhatian. Puluhan warga Desa Kuro Tidur berkumpul untuk "memancing ikan" di jalan berlubang yang telah menjadi mimpi buruk mereka selama bertahun-tahun. Mereka melepaskan sekitar 50 kilogram ikan lele ke dalam genangan air di jalan yang rusak tersebut.
Sebelumnya, warga setempat telah berupaya melakukan perbaikan sendiri, tetapi kondisi jalan semakin parah akibat kerusakan pada saluran irigasi yang membuat air mengalir ke jalan dan menggenangi jalan berlubang tersebut. Kondisi ini juga menyebabkan beberapa kecelakaan truk yang mencoba melintas, yang terbaru terjadi pada Minggu (8/10/2023) ketika truk bermuatan sawit terguling di jalan rusak tersebut.
Baca Juga: KA Semeru Anjlok, Daop 2 Bandung Lakukan Rekayasa Perjalanan
Akibat aksi protes yang viral, pemerintah segera merespons. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, mengumumkan bahwa jalanan rusak Desa Kuro Tidur akan segera diperbaiki. Dana Bagi Hasil (DBH) sawit sebesar Rp8 miliar telah dialokasikan untuk proyek perbaikan ini dan telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) tahun 2023.
Tindakan pemerintah ini disambut baik oleh warga setempat yang telah lama merindukan perbaikan jalan mereka. Protes yang unik ini menjadi contoh bahwa aksi kreatif masyarakat dapat memicu perubahan positif dalam pembangunan infrastruktur dan memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat.***
