Tenaga Medis di Wuhan Ungkap Kesaksiannya Terkait Covid-19: Kami Dipaksa Diam

- 20 Januari 2021, 09:55 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /antara
PR SUMEDANG - Sejak akhir tahun 2019, tepatnya di bulan Desember, Kota Wuhan, Tiongkok menjadi sorotan dunia karena menjadi episentrum pandemi Covid-19.
 
Pandemi Covid-19 yang menyebar dengan cepat membuat para tenaga medis kewalahan dan mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkn pasien yang terinfeksi virus mematikan tersebut
 
Akan tetapi, beredar kabar tentang fakta yang terjadi sebenarnya di Kota Wuhan pascapulih dari pandemi Covid-19.
 
 
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman ITV News pada Rabu, 20 Januari 2021, bahwa beredar secara viral sebuah video karya jurnalisme warga yang mewawancarai tenaga medis di Wuhan.
 
Dalam video yang beredar tersebut, terungkap sebuah fakta yang berhasil mengejutkan publik terkait hal yang sebenarnya terjadi di Wuhan ketika dikabarkan dikepung pandemi Covid-19.
 
Seorang tenaga medis yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa pemerintah sadar jika Covid-19 memang bisa menular antar sesama manusia.
 
 
Meski begitu, pemerintah membungkam para tenaga medis agar untuk selalu diam dan tidak membocorkannya kepada masyarakat.
 
Menurut pengakuannya, Covid-19 memang diketahui para medis sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian sejak akhir tahun 2019 lalu.
 
"Sebenarnya saat awal Januari (2020) salah seorang yang saya kenal meninggal karena virus ini." ujar tenaga medis tersebut.
 
Ia pun menambahkan bahwa tidak hanya satu orang yang dikenalnya tertular akibat Covid-19 sejak saat itu.
 
"Banyak orang yang tinggal bersamanya sudah terinfeksi, termasuk orang yang saya tahu," katanya.
 
 
Bahkan, pemerintah Wuhan pun meminta agar para tenaga medis tetap diam dan tidak menjelaskan situasi Covid-19 yang sebenarnya kepada publik.
 
"Para pemimpin provinsi mengatakan kepada rumah sakit untuk tidak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi," ucapnya.
 
Hal tersebut bahkan disadari pemerintah Wuhan bahwa Covid-19 akan dengan cepat menyebar pada perayaan tahun baru 2020 lalu.
 
"Padahal mereka tahu bahwa perayaan tahun baru di bulan Januari 2020 akan mempercepat penyebaran virus," tuturnya menambahkan.
 
 
 
Selain itu, dalam video yang beredar tersebut terungkap bukti bahwa sementara virus itu menyebar di antara tanggal 5 hingga 17 Januari 2020.
 
Sedangkan, perbedaan data terjadi karena pemerintah Wuhan tidak melaporkan adanya kasus baru yang dilaporkan selama periode 12 hari tersebut.
 
Menanggapi hal tersebut, ahli virus terkemuka dunia pun langsung menyatakam pendapatnya terkait hal itu.
 
 
Dr. Yi-Chun Lo selaku Wakil Direktur Jenderal Pusat Pengendalian Penyakit di Taiwan mengatakan bahwa manajemen wabah yang paling awal hanya berantakan dan gagal.
 
"Saya pikir pandemi dapat dihindari pada awalnya jika Tiongkok transparan tentang wabah dan dengan cepat memberikan informasi yang diperlukan kepada dunia." ujar Dr. Yi-Chun Lo.
 
Namun faktanya, pihak pemerintah Tiongkok hingga kini masih menyangkal bahwa Covid-19 virus bisa ditularkan dari manusia ke manusia.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: ITV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x