5.287 Hektare Areal Persawahan di Cirebon Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

- 20 Januari 2021, 07:30 WIB
ILUSTRASI padi.
ILUSTRASI padi. /PIXABAY/
PR SUMEDANG - Bencana banjir melanda Kabupaten Cirebon dengan area jangakauan mencapai tujuh kecamatan.
 
Banjir tersebut tidak hanya menggenangi permukiman warga, tetapi juga areal persawahan yang ditanami padi.
 
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Sumedang.com dari laman Antara pada Rabu, 20 Januari 2021, bahwa tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon digenangi banjir yang meluas hingga 5.287 hektare areal persawahan terancam gagal panen.
 
"Yang terendam banjir sampai saat ini mencapai 5.287 hektare areal persawahan," ujar Wasmn selaku Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon.
 
 
Wasman menjelaskan apabila dalam tujuh hari ke depan banjir masih menggenangi persawahan tersebut, sangat bisa dipastikan petani terancam gagal panen.
 
"Kalau genangan air lebih dari tujuh hari akan terjadi puso (gagal panen) atau replanting," ucapnya.
 
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa areal persawahan yang terendam banjir tersebut sebetulnya terletak di 11 kecamatan.
 
Dengan areal terluasnya berada di Kecamatan Kapetakan dan telah ditanami tanaman padi dengan luas 1.467 hektare.
 
 
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih terus mengamati kondisi sebera parah tanaman padi yang tergenang banjir tersebut.
 
Wasman juga menyampaikan bahwa banjir tersebut hanya baru berlangsung satu hari, namun ia berharap agar banjir yang menggenang itu pun segera surut.
 
"Memang rata-rata baru satu hari dan kami berharap bisa segera surut agar bisa terselamatkan," katanya.
 
 
Meski begitu, sejak tanggal 1 hingga 15 Januari 2021, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon telah mendata setidaknya terdapat 833 hektare tanaman padi yang harus ditanam ulang karena terendam banjir.
 
"Yang puso sudah 833 hektare tanaman padi selama Januari 2021," tutur Wasman.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x