Bisa Jadi Masalah Besar, Ini yang Akan Terjadi Jika Virus Corona B117 dan E484K Bergabung

- 9 April 2021, 20:00 WIB
Waspada! Jika Virus Corona B117 dan E484K Bergabung Bisa Jadi Masalah Besar, Begini Penjelasannya
Waspada! Jika Virus Corona B117 dan E484K Bergabung Bisa Jadi Masalah Besar, Begini Penjelasannya /Tangkap Layar Youtube/Nucleus Medical Media

PR SUMEDANG - Belakangan ini, varian virus corona baru yaitu B117 dan E484K kian mengkhawatirkan masyarakat Indonesia, disamping Covid-19 itu sendiri.

Ahli sebut bila B117 dan E484K bergabung akan menjadi masalah besar terhadap penularan Covid-19.

Seperti diketahui, B117 dikenal sebagai varian virus corona yang paling menular.

Baca Juga: Jungkook BTS Jadi Role Model Sederet Idok K-Pop Pria Ini, Ada Jungwon ENHYPEN hingga Jongwo ATEEZ

Sementara E484K atau bernama lain Eek, dikenal sebagai varian virus Corona baru yang dianggap kebal terhadap vaksin.

Guru Besar Paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama menyebut mutasi Eek ini sesuatu yang sangat mengkhawatirkan.

Tjandra mengungkapkan, varian B117 corona bila ditambah mutasi E484K akan membuat tubuh perlu meningkatkan jumlah antibodi serum untuk dapat mencegah infeksinya.

Baca Juga: Preman Pensiun 5 Siap Dirilis di Bulan Ramadhan, Berikut Jadwal Tayangnya

"Kita sudah sama ketahui varian B117 memang sudah terbukti jauh lebih mudah menular, sehingga kalau bergabung dengan mutasi E484K maka tentu akan menimbulkan masalah cukup besar bagi penularan Covid-19 di masyarakat," tutur Tjandra.

Mutasi E484K ini juga tampaknya akan memperpendek masa kerja antibodi netralisasi di dalam tubuh.

Hal itu berdampak kepada orang yang akan lebih mudah terinfeksi ulang sesudah dia sembuh dari sakit Covid-19.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Mutasi Baru Virus Corona 'Eek', Ternyata Kebal Terhadap Vaksin, Ini Cara Kerjanya

Lebih lanjut, karena pengaruhnya terhadap antibodi maka mungkin akan ada dampaknya pada efikasi vaksin.

Sejauh ini, Tjandra dan pakar kesehatan lain masih menunggu hasil penelitian selanjutnya tentang bagaimana dampak terhadap efikasi vaksin.

"Perlu diketahui bahwa kalau memang nanti mutasi E484K dan atau mutasi atau varian baru lainnya memang akan membuat vaksin menjadi tidak efektif maka pada pakar dan produsen vaksin akan dapat memodifikasi vaksin yang ada sehingga akan tetap efektif dalam pengendalian Covid-19," tutur Tjandra.

Baca Juga: Tutup Usia di 99 Tahun, Intip Kehidupan Pangeran Philip yang Terlahir sebagai 'Pangeran Yunani-Denmark'

Agar bisa terhindar dari dua varian Corona tersebut, Tjandra merekomendasikan orang-orang agar tetap menerapkan protokol kesehatan.

Di sisi lain, otoritas berwenang juga tetap mengawasi kedatangan orang dari luar negeri dan meningkatkan jumlah pemeriksaan whole genome sequencing atau pengurutan keseluruhan genom untuk menentukan urutan DNA lengkap.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x