Pernah Alami Ketindihan Saat Tidur? Ini Dia Sejumlah Faktor Penyebabnya, Salah Satunya karena Stres

- 31 Maret 2021, 21:59 WIB
Ilustrasi orang yang mengalami ketindihan saat tidur, ini faktor penyebabnya.*
Ilustrasi orang yang mengalami ketindihan saat tidur, ini faktor penyebabnya.* /Pexels/

PR SUMEDANG - Banyak orang yang mungkin pernah mengalami ketindihan saat tidur, yang faktor terkait dapat disimak dalam artikel ini.

Ketika tidur, seseorang yang mengalami kondisi dimana dirinya tidak dapat bergerak namun dalam keadaan sadar dikenal dengan ketindihan saat tidur.

Bagi orang yang pernah mengalami ketindihan saat tidur dapat muncul pertanyaan terkait penyebab ketindihan.

Baca Juga: Terlalu Vulgar, 5 Grup K-Pop Ini Alami Perubahan Koreografi Agar Bisa Ditayangkan Stasiun Televisi

Rupanya, terdapat beberapa faktor penyebab yang terkait dengan ketindihan saat tidur, salah satunya stres yang dialami.

Selain faktor tersebut, sejumlah faktor lainnya terkait dengan ketindihan saat tidur.

Sebagaimana yang diberitakan Portal Jember dalam artikel "7 Faktor Penyebab Ketindihan Saat Tidur, Mulai dari Kondisi Mental hingga Penggunaan Obat-obatan Tertentu"

Baca Juga: Lirik Lagu All I Got - Baekhyun EXO dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Ketindihan atau kelumpuhan tidur bisa terjadi ketika seseorang berada di antara tahap terjaga serta tidur.

Selama peralihan di antara tahap terjaga serta tidur, penderita mungkin tidak dapat bergerak atau berbicara beberapa detik hingga beberapa menit.

Dilansir PORTAL JEMBER dari ciputrahospital.com, beberapa orang mungkin juga merasakan tekanan atau rasa tersedak.

Baca Juga: Lirik Lagu Privacy - Baekhyun EXO, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Ketindihan dapat menyertai gangguan tidur lainnya seperti narkolepsi.

Narkolepsi merupakan kebutuhan tidur yang sangat kuat yang disebabkan oleh otak yang tidak mampu untuk mengatur tidur.

Ketindihan dapat terjadi setiap saat karena jika terjadi ketika tertidur, disebut kelumpuhan tidur hipnagogik atau predormital.

Baca Juga: H-1 Penutupan Pendaftaran UTBK SBMPTN 2021, Jumlah Pendaftar Capai Lebih Dari 727 Ribu Siswa

Jika itu terjadi ketika bangun, disebut kelumpuhan tidur hipnopompik atau postdormital.

Empat dari setiap sepuluh orang pernah mengalami ketindihan. Ketindihan umumnya terjadi pertama kali pada masa remaja.

Pria dan wanita dari segala golongan usia dapat mengalaminya. Ketindihan tidur dapat terjadi pada satu keluarga.

Baca Juga: 5 Ide Bisnis dari Drama Korea yang Diharapkan Ada dalam Dunia Nyata, Termasuk Font AI Won In Jae 'Start Up'

Faktor-faktor lain mungkin terkait dengan ketindihan yaitu:

1. Kurang tidur

2. Perubahan jadwal tidur

3. Kondisi mental seperti stres atau gangguan bipolar

4. Tidur terlentang

5. Masalah tidur lainnya seperti narkolepsi atau kram malam hari

6. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti untuk ADHD

7. Penyalahgunaan zat.***(Edy Pranoto/Portal Jember)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x