Berdasarkan hasil tim menyimpulkan, 39,2 persen dari peserta memiliki setidaknya tiga faktor risiko - indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi dari 30 dan peningkatan kolesterol total, tekanan darah, gula darah puasa dan kadar trigliserida.
Selama rata-rata tindak lanjut 16,6 tahun, 22 persen dari peserta meninggal.
Baca Juga: Info Loker Maret 2021: PT Sinar Sosro Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1, Berikut Persyaratannya
"Percobaan klinis di masa depan diperlukan untuk menentukan apakah memperpanjang tidur, dalam kombinasi dengan menurunkan tekanan darah dan glukosa, meningkatkan prognosis orang dengan sindrom metabolik," papar Fernandez-Mendoza mengenai pentingnya penelitian di masa depan di daerah tersebut.***