Benarkah Kacang Mete Mengandung Racun? Simak Penjelasannya

- 23 November 2020, 20:45 WIB
Ilustrasi kacang mete.
Ilustrasi kacang mete. /PIXABAY

Pohon jambu mete dewasa tumbuh buah berbiji merah atau kuning berbentuk buah pir yang disebut jambu mete. Kacang mete sendiri tumbuh di dalam cangkang abu-abu di ujung buah tersebut.

Kacang mete yang masih dalam cangkangnya dikeluarkan dari ujung buah dan dapat dijemur di bawah sinar matahari, tergantung pada proses pabriknya.

Baca Juga: Bappeda Gelar Rakor, Bupati Sumedang Ungkap Kunci Sukses Wujudkan Kabupaten Sehat

Dalam hal ini, kacang mete yang masih mentah tidak dijual karena beresiko terkena urushiol. Racun didalam kacang mete disebut urushiol.

Urushiol merupakan zat yang ditemukan di semua anggota keluarga pohon Anacardiaceae, yang meliputi kacang mete, mangga, paprika dan lain-lain.

Urushiol berada di semua bagian tanaman, termasuk akar, batang, dan daun.

Baca Juga: Rilis Musik Video 90's Love, NCT U Langsung Trending di Twitter

Urushiol juga cenderung menempel di minyak di antara cangkang mete dan kacang di dalamnya.

Urushiol biasanya menyebabkan dermatitis kontak alergi, dan ruam pada kulit.

Ruam kulit akibat urushiol muncul sebagai benjolan atau bercak pada kulit yang gatal, meradang, dan mungkin mengeluarkan sekresi.

Halaman:

Editor: Linda Rahmadanti

Sumber: healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x